Laporan Reporter STI FM (S Priyadi)
NUNUKAN, KN – Persaingan menuju kursi Sekretaris Provinsi (Sekprov) Kalimantan Utara (Kaltara) makin memanas. Hingga Sabtu, 30 Agustus 2025, pukul 20:08 WITA, tiga nama teratas berhasil memikat perhatian publik. Mereka mengumpulkan suara yang signifikan dalam polling yang Pollingkita.com adakan.
Dari total 8.095 suara yang masuk, Denny Harianto menempati posisi terkuat dengan perolehan 2.033 suara atau 25,1%. Angka ini menempatkannya di posisi teratas, jauh meninggalkan para pesaingnya.
Di posisi kedua, persaingan lebih ketat. Muhammad Adnan Tahir berhasil mengunci posisi ini dengan 1.525 suara, menguasai 18,8% dari total suara. Perolehan suaranya hanya terpaut tipis dari Sanusi, pesaing terdekatnya yang berada di peringkat ketiga.
Sanusi sendiri menempel ketat di posisi ketiga dengan perolehan 1.447 suara, atau 17,9% dari total suara.
Jarak persentase antara Muhammad Adnan Tahir dan Sanusi hanya sebesar 0,9%. Ini menunjukkan persaingan yang sangat dinamis antara keduanya untuk merebut posisi kedua.
Polling ini mencerminkan preferensi publik terhadap sosok yang mereka nilai layak memimpin birokrasi di provinsi termuda di Indonesia ini.
Hasil yang ada saat ini memberikan gambaran awal mengenai nama-nama yang paling populer dan dianggap memiliki kredibilitas di mata masyarakat Kaltara.
Polling ini dapat menjadi salah satu indikator, meskipun tidak mengikat, mengenai aspirasi masyarakat terhadap calon Sekprov.
Nama-Nama Lain dalam Polling
Selain tiga besar, sejumlah nama lain juga masuk dalam daftar polling dan memperoleh dukungan dari masyarakat.
Berikut adalah nama-nama calon Sekretaris Provinsi Kalimantan Utara yang turut serta dalam polling Pollingkita.com beserta perolehan suaranya:
– Bustan: 1.011 suara (12,5%)
– DT. Iqro Ramadhan: 888 suara (11%)
– Tomy: 592 suara (7,3%)
– Ferdy Manurung Tanduk Langi: 543 suara (6,7%)
– Pollymart Sijabat: 56 suara (0,7%)
Meskipun polling menunjukkan pergerakan yang menarik, perlu kita ingat, proses seleksi resmi oleh pemerintah memiliki mekanisme dan kriteria yang berbeda.
Namun, hasil polling ini dapat menjadi cerminan pandangan publik yang patut diperhitungkan.
Polling ini telah dibuka sejak 27 Agustus 2025 dan akan terus berlangsung.
Masyarakat masih memiliki kesempatan untuk memberikan suara mereka dan melihat bagaimana dinamika perolehan suara akan berubah dalam beberapa hari ke depan.
