Site icon Kabar Nunukan

Pemilihan RT Dibatasi Usia 70 Tahun, Wilayah ini Baru Gelar Pemilihan RT Setelah 32 Tahun

NUNUKAN – Sosok pak Nusu sebagai seorang ketua Rukun Tetangga (RT) 08, Kelurahan Nunukan Utara sangat dihormati oleh warga setempat.

Oleh karenanya, dia dipercaya oleh masyarakat sekitar menjadi ketua RT, selama 32 tahun lamanya.

Namun demikian, adanya persyaratan batas usia dalam pemilihan Ketua RT yang digelar baru-baru ini, pak Nusu sudah tidak dapat lagi bersaing sebagai kandidat.

‘’Dalam pemilihan RT kali ini, kami sebagai panitia sepakat batas usia 20 sampai 70 tahun, nah ada seorang ketua RT 08 bernama Pak Nusu yang sudah berusia 71 tahun, sehingga tidak bisa ikut pemilihan,’’ ujar Kepala Seksi Pemerintahan di Kelurahan Nunukan Utara Supriadi, Senin (13/12/2021).

Menurut Supriadi, persyaratan batasan usia dilakukan untuk efektivitas seorang ketua RT.

‘’Usia sekian tentu akan berpengaruh pada kinerja RT yang dituntut mengatasi masalah warga selama 24 jam,’’ tegasnya.

Seperti diketahui, tugas ketua RT sangat berat karena mereka harus siaga tak peduli waktu dan tanpa jadwal.

Sementara, mereka hanya mendapat tunjangan bulanan sebesar Rp.1,1 juta.

‘’Jadi menimbang efektifvtas dan kinerja, akhirnya banyak point yang dipersyaratkan panitia, termasuk wajib tes urine dan tidak boleh melebihi usia 70 tahun,’’ katanya lagi.

Lebih jauh Supriadi mengatakan, pihak Kelurahan Nunukan Utara akan memberikan reward kepada Pak Nusu karena lamanya pengabdian tersebut.

Sementara itu, pemilihan ketua RT 08 Nunukan Utara, diikuti oleh tiga orang kandidat, masing-masing, Dody Sheiq, Ramli dan H. Muhammad Asri.

Yang terpilih adalah H. Muhammad Asri atau lebih dikenal dengan panggilan H.Sapri dengan mengantongi jumlah suara 129 dari 257 pemilih di wilayah itu.

Ditemui di rumahnya, H.Sapri mengaku cukup berat menggantikan peran Pak Nusu yang sudah berpengalaman karena sudah mengabdi puluhan tahun.

Namun demikian, dia akan mencoba membawa RT 08 Nunukan Utara menjadi lebih baik dengan sejumlah program yang mampu memberdayakan warga sekitar.

‘’Saya masuk Nunukan sejak 1987, termasuk orang lama dan sedikit mengerti kondisi di sekitar. Mohon doanya semoga bisa mengemban amanah,’’ katanya.

Sejumlah program yang akan diusung H.Sapri nantinya adalah membuat Posyandu.

Selama ini, warganya harus menumpang ke wilayah lain untuk mendapatkan pelayanan yang menyasar balita dan ibu hamil.

Selain itu, ada rencana pembuatan gapura, dan menggandeng BUMD untuk pembiayaan program-program demi memajukan daerahnya.

‘’Kita butuh terobosan untuk pembangunan. Tentunya kita harus inovatif dan kreatif. Saya yakin ada saja jalannya, asal niat kita sungguh-sungguh dan bergotong royong untuk semua hal,’’ pungkasnya. (Dzulviqor)

Exit mobile version