Site icon Kabar Nunukan

Nestapa Istri Oknum Polisi di Nunukan,13 Tahun Menikah Tapi Suami Dikuasai Pelakor dan Berjuang Sendiri Mengurus Putrinya

NUNUKAN – Sebuah video berisi ibu muda menangis tersedu sedu menceritakan nasibnya melalui media sosial Instagram, menarik perhatian warganet di Nunukan, Kalimantan Utara.

Ibu bernama JM (31) tersebut, adalah ibu Bhayangkari, dan masih berstatus istri sah dari seorang oknum polisi berinisial SAP (36), yang kini bertugas di Polda Kalimantan Timur.

‘’13 tahun kami menikah, suami lebih memilih pelakor. Perselingkuhan bahkan terjadi saat saya mengandung anak saya di tahun pernikahan, di 2010 lalu,’’ ujarnya, menceritakan latar belakang ia memposting cerita rumah tangganya di media sosial, Selasa (5/12/2023).

Perkenalannya dengan SAP, ketika ia masih belum masuk bangku SMA.

Pasangan muda ini kemudian berpacaran hingga JM lulus SMA dan menikah. Selama 4 tahun berpacaran, SAP penuh perhatian dan tidak pernah menunjukkan sikap yang tak disukai kekasihnya.

‘’Tapi setelah menikah, saya mendapati beberapa kali dia dengan perempuan. Terakhir yaitu perempuan bernama AR yang kini sudah menikah siri dan punya dua anak dari suami sah saya,’’ tuturnya.

Menurut JM, pada 2013 lalu, ia pernah berkeluh kesah kepada mertuanya soal prilaku suaminya. Saat itu sang mertua menyarankan agar JM ikut pindah ke Balikpapan mendampingi SAP, dan meredam hubungan terlarang antara wanita idaman lain (WIIL) dengan suaminya.

Akan tetapi, hal tersebut tidak menyelesaikan masalah. AR yang dianggap JM sebagai pelakor, nekat ke Balikpapan, dan terus berhubungan dengan suaminya.

‘’Saya mendapati keduanya di rumah kosan, saya teriak teriak agar masyarakat tahu mereka kumpul kebo. Tapi saya malah dianiaya di depan putri saya,’’ katanya lirih.

Lanjut JM, ia juga mengalami KDRT beberapa kali, bahkan saat mereka masih tinggal di Nunukan.

Ia juga pernah melaporkan peristiwa tersebut ke atasan suaminya, dan akhirnya si suami mendapat hukuman disiplin.

Seakan tak peduli dengan hukuman dan perasaan istrinya, SAP kembali berulah dengan bolos tugas penjagaan.

‘’Saya kembali melihat postingan elakor dengan suami saya. Mereka ada di Malang, Jawa Timur, padahal seharusnya ia tugas pengamanan di wilayah Sei Ular Nunukan. Saya laporkan itu, namun suami berjanji akan berubah, dan kami berdamai. Saya terus menahan penderitaan saya, demi anak,’’i mbuhnya.

JM mengatakan, janji suaminya untuk berubah, hanyalah sekedar janji kosong. Ia terus melanjutkan hubungannya dengan AR.

Keduanya juga menikah siri ketika AR mengandung anak pertama, dan hingga kini, sudah memiliki dua anak.

‘’Perhatian semua tercurah pada pelakor, suami tidak pernah menghubungi istri sah dan anaknya. Dan akhirnya 2019, saya dan anak memilih pulang ke Nunukan, karena sudah tak dianggap,’’ kata dia.

Perangai anak berubah

Sejak itu, ada perubahan perilaku yang terjadi pada putrinya yang mulai menginjak usia remaja.

Putrinya yang selama ini riang dan mudah bergaul, berubah menjadi pendiam. Meski di tengah keluarga besar yang berkumpul, si anak paling sedikit berbicara.

‘’Putri saya seakan tahu kalau ayahnya tidak peduli lagi sama dia. Ayahnya tidak pernah menghubunginya, pernah ia minta uang untuk sekolahnya, ayahnya hanya menjawab kalau banyak tidak ada, untuk jajan saja ada. Keduanya sangat jarang berkomunikasi lewat telepon, hanya melalui chat saja,’’ imbuhnya.

Melihat perubahan perilaku itu, JM memutuskan untuk memasukkan anaknya ke asrama.

Disana, anaknya bisa bergaul dengan teman-teman sekolahnya, tinggal dengan para ustazah pembimbingnya.

Sambil menangis menahan sesak di dadanya, JM mengatakan, dirinya sangat sedih ketika membaca tulisan dalam secarik kertas di laci meja belajar anaknya.

Si anak terus berpesan agar ibunya tidak membuka catatan-catatan kecil yang menjadi rahasianya.

‘’Tapi karena penasaran, saya coba baca saat anak saya tidur. Isinya bikin saya menangis, ada satu tulisan disana bahwa ‘saya tidak akan menikahi orang seperti ayah ketika nanti dewasa’,’’ katanya tanpa mampu membendung air matanya.

JM juga tak mau lagi mengandalkan suami untuk menghidupinya dan anaknya. Ia kini bekerja mandiri, dan fokus untuk membesarkan anaknya.

Ingin suaminya dipecat dari Polisi

Derita yang ia alami terus membekas. Sejumlah laporan tentang suaminya hanya berujung hukuman disiplin, meski laporan tersebut adalah tentang perzinahan dan perselingkuhan.

Padahal, lanjut JM, ketika seorang anggota Bhayangkara mencemarkan nama institusinya, seharusnya ada konsekuensi sebagai edukasi dan peringatan bagi anggota lainnya agar tidak melakukan hal serupa.

‘’Yang saya terima, hasil sidang etik hanya hukuman disiplin. Sudah 3 laporan seperti itu. dan terakhir, pada SP2HP Propam Polda Kaltara yang diterima pada 2 November 2023 kemarin, sanksi bagi suami saya adalah demosi selama 12 tahun,’’ kata JM.

Tak puas dengan putusan dalam Surat Pemberitahuan Perkembangan Hasil Pemeriksaan Propam (SP2HP2) Polda Kalimantan Timur dengan Nomor surat B/SP2HP2/4736/XI/2023/Bidpropam tersebut, JM melaporkan kasus perzinahan suaminya ke Polres Nunukan.

JM mengatakan, sudah menanyakan langkah tersebut ke pihak Propam Polda Kaltim.

Jawabannya, tidak masalah melapor ke Polres Nunukan, karena suaminya, SAP pernah bertugas di Polres Nunukan, dan JM juga orang Nunukan.

Langkah tersebut, juga disampaikan JM kepada suaminya SAP. Akan tetapi jawaban yang diterima justru kalimat kasar dan SAP menantang agar melapor saja kalau memang berani.

‘’Tanggal 3 Desember 2023 kemarin, saya buat laporan ke Polres. Sudah terlalu sakit hati saya. Anak saya sampai kenak mental begitu, mungkin pengaruh dia pukul saya di depan anak. Saya maunya suami di-PTDH,’’ tegas JM.

Tanggapan Polres Nunukan

Terpisah Kasat Reskrim Polres Nunukan, AKP Lusgi Simanungkalit, membenarkan masuknya laporan JM.

Pihaknya berencana akan melakukan penyelidikan mendalam, dan kembali memanggil JM sebagai pelapor untuk memperjelas kasus tersebut.

‘’Kasusnya juga sudah cukup lama, jadi kami harus memperjelas lagi dengan penyelidikan,’’ jawabnya. (Dzulviqor)

Exit mobile version