Site icon Kabar Nunukan

Baru Pulang Mencari Pekerjaan, Sugiono Ditemukan Gantung Diri di Depan Rumah Majikan

NUNUKAN – Seorang pria paruh baya, bernama Sugiono (47) warga Jalan Pattimura RT 020, Nunukan, Kalimantan Utara, nekat mengakhiri hidupnya dengan gantung diri, pada Rabu (29/11/2023) sore.

Laki laki asal Kota Blitar, Jawa Timur ini, sementara diperkerjakan untuk bantu bantu di rumah petugas Polisi, Aipda Rico Amisas Agusta, di Jalan Teuku Umar, Rt 13, Nunukan Tengah.

Kapolsek Nunukan Kota, AKP. Muhammad Karyadi, mengungkapkan, Sugiono, sempat pamit kepada majikannya untuk keluar mencari pekerjaan.

“Korban ini sehari hari bantu bantu di rumah salah satu petugas Polres Nunukan, Aipda Rico. Setelah mengantar anak majikannya ke sekolah di pagi hari, ia sempat pamit untuk mencari pekerjaan,” ujar Karyadi, saat dihubungi.

Tidak ada gelagat atau gerak gerik tak biasa dari aktivitas korban.

Sugiono juga menikmati sarapan paginya seperti hari hari biasanya, sebuah kebiasaan yang dilakukan sebelum ia mengantar anak majikannya berangkat sekolah.

Yang berbeda, hanya ketika Sugiono pamit untuk mencari kerja setelah ia mengantar anak majikannya ke sekolah.

“Tengah hari pada sekitar pukul 11.30 wita, korban pulang kembali ke rumah Aipda Rico. Ia beristirahat dan sempat makan siang,” lanjutnya.

Kejadian mengejutkan terjadi, saat Sugiono terlihat tewas gantung diri di bawah pohon mangga yang ada di halaman rumah majikan.

Lidahnya terjulur dengan tali tambang biru menjerat lehernya.

Penampilannya juga masih terlihat rapi. Korban mengenakan kemeja lengan pendek warna putih dengan sedikit corak warna coklat, dan bercelana jeans.

“Korban ditemukan sudah tewas, saat Pak Rico keluar rumah untuk menyapu halaman, sekitar pukul 15.50 wita. Kematian korban diperkirakan pukul 15.30 wita,” urainya.

Melihat korban tewas tergantung, Rico langsung menelpon polisi untuk mengevakuasi jenazah Sugiono.

Karyadi mengatakan, korban, dikenal warga sebagai tukang urut panggilan, merangkap tukang batu.

Warga mengenalnya dengan sebutan pak No.

Karena korban tidak punya keluarga di Nunukan dan tidak memiliki tempat tinggal, iapun dipersilahkan menempati bangunan di samping rumah Aipda Rico.

Korban juga baru sekitar 3 bulan menempati rumah tersebut.

“Korban sudah kita visum di RSUD Nunukan, dan langsung diurus Paguyuban Keluarga Jawa. Ia dimakamkan di TPU di depan Dinas PU malam ini,” kata Karyadi. (Dzulviqor)

Exit mobile version