NUNUKAN – Vaksin Moderna akhirnya bisa digunakan untuk masyarakat umum, meski sebelumnya hanya diprioritaskan bagi tenaga kesehatan.
Dikalangan masyarakat Nunukan vaksin Moderna ini mendapat respon beragam, dari yang takut hingga yang menginginkan vaksin jenis ini.
Kepala Seksi Surveylan Imunisasi pada Dinas Kesehatan Nunukan Nurmia mengatakan, vaksinator menemukan banyak masyarakat yang sedikit takut dan memilih vaksin selain moderna.
‘’Memang penolakannya tidak langsung, cuman mereka bertanya, adakah vaksin sinovac?,’’ ujarnya, Rabu (15/9/2021).
Dari sejumlah pengalaman di kegiatan serbuan vaksin, masyarakat menuturkan ketakutan mereka dan ternyata lebih disebabkan banyak mendengar berita hoaks tentang efek moderna.
Mereka yang sudah menerima suntikan moderna juga tidak mau melaporkan efeknya ke petugas kesehatan, tapi lebih memilih bercerita ke tetangga, sehingga menyebar dari mulut ke mulut dan akhirnya menjadi cerita seram.
‘’Sebenarnya ketakutan mereka lebih kepada banyaknya berita hoaks terkait moderna,’’ imbuh Nurmia.
Menurutnya efek moderna memang lebih keras ketimbang Sinovac maupun Aztrazeneca.
Mereka yang menerima vaksinasi moderna akan mengalami demam, badan meriang, mual dan ngilu dengan waktu paling lama dua hari.
Namun demikian, efikasi moderna menurut penelitian juga lebih tinggi, bahkan mencapai 90 persen ketimbang Sinovac dan Aztrazeneca.
‘’Meski begitu, ada juga yang meminta dan mencari moderna. Terlebih Arab Saudi menerima moderna juga, jadi kemungkinan para calon jamaah umroh dan haji yang memintanya. Memang sedikit sulit meyakinkan masyarakat untuk vaksin moderna,’’ katanya.
Dalam setiap serbuan vaksin, para vaksinator dan tenaga kesehatan di Puskesmas selalu memberi tahukan jenis dan efek dari suntikan yang akan diberikan.
Mereka juga memberikan kartu atau surat keterangan berisi nomor telephone petugas kesehatan yang bisa dihubungi agar para peserta vaksin memberikan laporan dan keterangan yang jelas terkait efek pasca vaksin.
Nurmia menyayangkan fasilitas nomor telephone tersebut justru jarang dimanfaatkan oleh peserta vaksin.
‘’Padahal itu nomor bisa untuk konsultasi dan melaporkan bagaimana kondisi pasca vaksin, kemarin waktu Sinovac justru banyak yang melapor KIPI, tapi hanya kategori ringan dan wajar. Tapi saat moderna malah tidak ada laporan KIPI masuk dari peserta,’’ lanjutnya.
Capaian vaksinasi untuk Kabupaten Nunukan sampai saat ini 35,56 %, dengan rincian vaksin tahap 1 terealisasi sebanyak 25,84%, dan vaksin tahap 2 terealisasi sebanyak 9,72 persen dari target sekitar 182.882 sasaran.
Sementara untuk vaksin moderna, Dinas Kesehatan memiliki stok sebanyak 1.747 vial vaksin.
Sebanyak 1820 dosis disuntikkan bagi Tenaga Kesehatan (Nakes) dan sekitar 3.000 dosis sudah disuntikkan untuk masyarakat sipil.
Sedangkan capaian vaksin untuk kategori remaja, tercatat sebanyak 20,90% dari sekitar 20.295 remaja sasaran usia 12 – 18 tahun. (Dzulviqor)