Site icon Kabar Nunukan

Update : Satu ABK Korban Kapal Karam di Sebatik Ditemukan Selamat di Malaysia

NUNUKAN, KN – Sebuah perkembangan penting dalam operasi pencarian korban kapal karam di Perairan Tanjung Aru, Sebatik, kembali muncul.

Rahmat, salah satu awak kapal (ABK) yang sebelumnya dinyatakan hilang, kini telah ditemukan selamat.

Nelayan menemukannya di Perairan Batu Payung, wilayah Tawau, Sabah, Malaysia, sekira pukul 11.00 WITA pada Senin (21/7/2025).

Rahmat ditemukan dalam kondisi sadar namun mengalami dehidrasi berat.

Saat ini, ia berada di Pos Marine Tawau.

Otoritas Malaysia dan Indonesia sedang berkoordinasi untuk proses pemulangannya kepada keluarga di Sebatik.

Untuk informasi lebih detail mengenai penemuan Rahmat dan langkah selanjutnya, awak media masih menunggu pernyataan resmi dari Danlanal Nunukan.

Sebelumnya, sebuah kapal kayu tradisional GT 2 yang mengangkut kebutuhan pokok (sembako) dari Malaysia karam pada Sabtu (19/7/2025) sekitar pukul 23.00 WITA.

Insiden ini menenggelamkan seluruh muatan kapal yang dinakhodai oleh Hasim Bin Hatta (Acok) dan membawa dua ABK, Rahmat serta Arifin Nurman (29).

Komandan Pangkalan TNI Angkatan Laut (Danlanal) Nunukan, Letkol Laut (P) Primayantha Maulana Malik, menjelaskan, cuaca buruk dan gelombang tinggi menjadi penyebab kapal tersebut tenggelam.

“Dua dari tiga ABK hilang, dan kami terus mencari mereka,” kata Letkol Primayantha sebelumnya.

Kapal itu berangkat dari Malaysia pada Sabtu (19/7/2025) pukul 16.00 WITA. Empat jam kemudian, setelah berbelanja sembako, kapal kembali berlayar menuju Pulau Sebatik.

Sesampainya di Perairan Tanjung Aru pada koordinat 04° 07′ 00″ LU – 117° 55′ 00″ BT, kapal mengalami kerusakan mesin.

Kondisi cuaca ekstrem dengan gelombang tinggi membuat kapal kemasukan air, lalu tenggelam.

Arifin Nurman, ABK lainnya, ditemukan selamat oleh kru kapal cepat reguler Sadewa’ta yang sedang menuju Tarakan pada Minggu (20/7/2025).

Mereka segera mengevakuasi Arifin ke Puskesmas Sebatik.

Menurut keterangan Arifin, angin kencang dan gelombang tinggi menghantam kapal hingga tenggelam.

Dengan ditemukannya Rahmat, kini seluruh fokus pencarian beralih kepada Hasim Bin Hatta (Acok), nahkoda kapal, yang masih dinyatakan hilang.

Tim SAR gabungan, terdiri dari unsur Pos AL Sei Pancang, Pos Sei Nyamuk, Satgas Marinir Ambalat XXXI Ops Yudha Dharma 02 Guspurla Koarmada II, Tim Kopaska Ops Yudha Dharma 02 Guspurla Koarmada II, dan Airud Sebatik, terus berupaya maksimal mencari korban terakhir. (Dzulviqor)

Exit mobile version