NUNUKAN – Pemerintah Kabupaten Nunukan, memberikan badal haji bagi dua orang prajurit satgas Pamtas Yonif 600 / Modang, yang wafat saat pelaksanaan Musabaqah Tilawatil Qur’an (MTQ) di Pulau Sebatik, pada Februari 2020 lalu.
Dua prajurit dimaksud adalah, Prada Budi Nur Cholis dan Pratu David Akbar Hosein, dinyatakan wafat saat bertugas menyuplai air bersih untuk kafilah MTQ.
‘’Pemerintah baru bisa menunaikan janjinya pada 2022, karena pemberangkatan haji dicancel selama dua tahun akibat pandemi COVID-19’’ ujar , Asisten bagian Tata Pemerintahan dan Kesra Pemkab Nunukan, Muhammad Amin, Rabu (13/7).
Dia mengatakan, badal haji untuk dua prajurit tersebut, merupakan nazar, bela sungkawa serta apresiasi kepada almarhum yang telah merelakan waktu dan tenaga untuk membantu kelancaran pelaksanaan MTQ di Sebatik.
‘’Pelaksanaan badal hajinya dititipkan kepada ketua kloter pemberangkatan haji Nunukan, dengan menunjuk dua orang badal dari Saudi, dan pahalanya dikirim untuk kedua TNI yang gugur,’’ jelasnya.
Pelaksanaan badal haji dibuktikan dengan sertifikat yang diterbitkan oleh otoritas setempat.
Selanjutnya sertifikat itu akan dikirim langsung kepada para keluarga almarhum.
‘’Semoga mabrur, dan pahalanya menjadi berkah bagi kedua TNI yang gugur tersebut,’’ kata Amin.
Sebelumnya, dua prajurit Satgas Pamtas RI – Malaysia Batalion Infanteri Raider 600/Modang, Pratu David Akbar Hosein (23), dan Prada Budi Nur Cholis (22), gugur dalam kecelakaan lalu lintas, saat mensuplai air bersih untuk kebutuhan para kafilah MTQ) di Pulau Sebatik.
Penyebab kecelakaan diduga akibat truk yang dikendarai korban hilang kendali saat melalui tanjakan di Jalan Garuda Perkasa, Desa Seberang, Kecamatan Sebatik Utara, pada Selasa (25/2/2020) sekira pukul 15.30 WITA. (Dzulviqor)