Site icon Kabar Nunukan

Seluas 22 Hektar Lahan Tidur di Nunukan Bakal Diubah Menjadi Sawah untuk Mewujudkan Ketahanan Pangan

NUNUKAN – Komando Distrik Militer (Kodim) 0911 / Nunukan, menargetkan dua puluh dua hektar lahan tidur yang tersebar di berbagai wilayah untuk dijadikan lahan produktif, untuk mewujudkan ketahanan dan kedaulatan pangan di Kabupaten Nunukan.

Langkah besar tersebut diawali dengan peluncuran penanaman padi perdana, di atas lahan seluas dua hektar, tepatnya di Desa Binusan, Jumat (27/5) kemarin.

“Kegiatan ini merupakan perwujudan dari program unggulan sesuai perintah Pimpinan KASAD kepada jajaran TNI AD, dalam rangka peduli terhadap kesulitan rakyat di sekeliling kita,” ujar Dandim 0911 Nunukan, Letkol. Inf. Albert Frantesca, Sabtu (28/5).

Albert menjelaskan , penanaman padi perdana melibatkan kelompok tani Butas Bagu.

Nantinya, jika semua sudah tertanami padi, maka pengelolaannya akan diserahkan langsung kepada masyarakat.

‘’Apabila sudah berhasil, kegiatan ini nantinya akan dipadukan dengan Peternakan dan Perikanan,” jelssnya.

Apresiasi dan Upaya Pemkab Nunukan

Menyikapi itu, Sekretaris Daerah Nunukan Serfianus, mengapresiasi program tersebut.

Menurutnya, program ketahanan pangan masyarakat menjadi bagian yang tidak terpisahkan dengan keamanan dalam menegakkan NKRI.

“Semoga kegiatan ini dapat memotivasi masyarakat perbatasan untuk kembali bertani maupun berteriak,” harap Serfianus.

Serfianus menjelaskan, potensi untuk mengembangkan produk pertanian di Kabupaten Nunukan sangat menjanjikan.

Karena begitu banyak daerah di Kabupaten Nunukan yang dapat dikategorikan sebagai sentral bidang pertanian seperti dataran tinggi Krayan, Pulau Sebatik, dan juga di Kecamatan Nunukan.

Namun, produktifitas pertanian di daerah ini mengalami penurunan karena adanya aktivitas produksi di bidang kelautan yakni budidaya rumput laut.

“Di satu sisi kita merasa gembira, karena budidaya rumput laut bisa mendatangkan manfaat ekonomi yang cukup bagi masyarakat. Namun di sisi lain, produktifitas hasil pertanian juga haruslah dapat dipertahankan bahkan ditingkatkan guna mendukung ketahanan pangan serta mengurangi ketergantungan bahan pokok dari daerah lain. Hal ini adalah fakta, kenyataan yang perlu didapatkan jalan keluarnya,” katanya.

Mengatasi masalah ini, upaya Pemkab Nunukan juga tidak pernah surut dan tidak berhenti.

Pemkab terus memacu masyarakat supaya meningkatkan produktifitas hasil pertaniannya.

Berbagai bentuk stimulan terus diupayakan, mulai penyuluhan, pembagian pupuk, benih, obat-obatan, dan alsintan.

‘’Kita distribusikan kepada petani melalui kelompok-kelompok tani yang dibina oleh pemerintah. Hal tersebut adalah bagian dari upaya pemerintah untuk mewujudkan ketahanan pangan di wilayah kabupaten Nunukan,’’ kata Serfianus. (Dzulviqor)

Exit mobile version