NUNUKAN – Ketua DPRD Nunukan, Hj. Rahma Leppa Hafid, menyatakan keprihatinan terkait masih banyaknya kasus stunting di Kabupaten Nunukan, Kalimantan Utara.
Politis Partai Hanura tersebut menyampaikan gagasan yang mudah dan efektif dalam menangani persoalan stunting.
‘’Dulu setiap jadwal penimbangan badan bayi itu ada pembagian bubur kacang hijau. Ternyata kandungan bubur kacang hijau itu penuh gizi dan menjadi salah satu solusi bagi anak gizi buruk,’’ ujarnya, Senin (6/2/2023).
Leppa menyayangkan tradisi tersebut kini seakan sudah mulai hilang. Meski sederhana dan pembuatannya terkesan mudah, bubur kacang hijau kaya manfaat dan meningkatkan stamina juga memenuhi asupan nutrisi yang dibutuhkan bayi.
Leppa juga meminta Pemerintah Kabupaten Nunukan, menghidupkan kembali tradisi pembagian bubur kacang hijau untuk balita. Disamping sistem pengobatan kontemporer yang dilakukan.
‘’Ada cara mudah dan efektif untuk mengatasi gizi buruk atau yang sering dikatakan stunting itu. Kenapa itu tidak kembali dijadikan tradisi, biayanya tidak mahal dan manfaatnya sangat besar,’’ imbuhnya.
Leppa berharap, tradisi lama yang sudah terbukti manjur dalam mengatasi kekurangan gizi anak tersebut, bisa kembali menjadi solusi jitu anak kurang gizi di Nunukan.
‘’Tidak perlu berfikir banyak atau menghitung biaya untuk obat gizi buruk yang mahal. Kalau rutin diberi bubur kacang hijau, bayi akan sehat dan gizi buruk bisa teratasi. Kadang cara orang tua jaman dulu lebih bermanfaat,’’ ucapnya. (Dzulviqor)