NUNUKAN – Ketua DPRD Nunukan, Kalimantan Utara, Hj. Rachma Leppa, meluapkan kekesalannya menyikapi persoalan keuangan yang sedang membelit Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Nunukan, Kalimantan Utara.
Dalam rapat dengar pendapat (RDP) bersama managemen RSUD Nunukan, Inspektorat, bagian anggaran, dan bagian Hukum Pemkab Nunukan, dan Dinas Kesehatan, politis partai Hanura ini menyayangkan kondisi yang terjadi saat ini.
‘’Terus terang saya marah ini, bagaimana kerja Dewan Pengawas. Kan ada Asisten 1, ada Kepala Badan Anggaran, dan Kepala Dinas Kesehatan. Jangan hanya bawa balpoin kemana mana, tapi bawa juga otak untuk berfikir. Kondisi RSUD sudah komplikasi begini kok dibiarkan,’’ kata Leppa, saat memimpin RDP, Kamis (6/6/2024) kemarin.
Dia menyebut, persoalan keuangan yang menerpa RSUD Nunukan, ibarat penyakit sudah memasuki stadium akhir.
Ironisnya, kondisi ini baru terungkap, setelah petugas kebersihan, melakukan mogok kerja lantaran upah mereka selama tiga bulan berturut-turut tidak dibayarkan.
‘’Mogoknya Cleaning Service atau petugas kebersihan RSUD beberapa hari lalu, membuka tabir adanya masalah yang urgen di RSUD Nunukan. Bahkan menjadi ancaman bagi seluruh masyarakat karena kondisinya sudah stadium akhir. Makanya kita hadir disini, untuk sama sama mencari solusi mentas dari kolapsnya RSUD,’’ tambahnya.
Dia melanjutkan, inspeksi mendadak (sidak) yang dilakukan oleh koleganya, kemarin dulu, justru semakin menguatkan fakta, adanya persoalan serius yang terjadi di rumah sakit rujukan dari 21 Kecamatan yang ada di Kabupaten Nunukan ini.
‘’Kalau ada apa apa, masyarakat mengadu ke kami. Ada masalah RSUD, kami yang dimaki maki masyarakat. Jadi mari kita bahas bagaimana jalan keluar dari belitan hutang yang membuat RSUD kolaps ini,’’ sebutnya.
Leppa juga menegur keras, Dewan Pengawas Badan Layanan Umum Daerah (BLUD) RSUD Nunukan, yang seakan bisu dan tidak melihat masalah ancaman kebangkrutan RSUD Nunukan sebagai persoalan serius.
“Keadaan yang terjadi sejak 2021, baru terbongkar 2024, saat ada aksi mogok puluhan tenaga kebersihan RSUD, yang diberitakan wartawan,” sesalnya. (Dzulviqor)
