Site icon Kabar Nunukan

Polusi Asap dari Mesin Aspal Dikeluhkan Warga, DLH Nunukan : Ini Jadi Temuan dan Pasti Akan Ada Sanksi

NUNUKAN – Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Nunukan, menindak lanjuti keluhan masyarakat, terkait polusi asap hitam yang muncul akibat aktivitas mesin aspal, di sekitar wilayah RT. 06, Kelurahan Selisun, Nunukan Selatan, Kalimantan Utara.

Tindak lanjut dimaksud, dilakukan dengan melihat langsung aktivitas mesin aspal, yang menjadi keluhan warga setempat.

‘’Ini jadi temuan kami dan butuh pembahasan serius. Karena ternyata mesin itu untuk menyediakan kebutuhan aspal di proyek pembangunan jalan Binusan, yang merupakan proyek pemerintah,’’ ujar Kepala Bidang Tata Lingkungan dan Penataan Hukum, DLH Nunukan, Ahmad Musafar, Kamis (9/11/2023).

Musafar mengaku dilema menyikapi persoalan ini. Sebab ketika disetop, pembangunan jalan akan terhenti.

Sementara proyek tersebut adalah atensi masyarakat untuk kebutuhan perputaran ekonomi yang sifatnya mendesak.

Sebaliknya, jika dibiarkan beroperasi, polusi asap menjadi kekhawatiran dan ancaman kesehatan masyarakat.

‘’Jadi hasil temuan kita di lapangan, kita koordinasikan dulu dengan Sekda. Kita tidak bisa buru buru ambil keputusan menimbang efek dominonya nanti. Yang jelas, ada kesalahan, dan pasti akan ada sanksi,’’ tegasnya.

Lebih lanjut, Musafar belum mau menjawab lebih jauh terkait status izin dari mesin pengolahan aspal tersebut.

‘’Kami masih menunggu perintah pimpinan. Intinya kami wajibkan mereka urus izin,’’ kata dia.

Sebelumnya diberitakan, warga RT 06 Kelurahan Selisun, Nunukan Selatan, mengeluhkan aktivitas mesin produksi aspal yang menimbulkan polusi asap hitam di sekitar pemukiman mereka.

Edi selaku ketua RT di tempat tersebut, telah meneruskan keluhan warga kepada pihak kontraktor, namun belum mendapat respons.

’Saya sudah meminta kepada mandor ataupun pemilik proyek menjelaskan hal itu kepada warga. Tapi belum ada respons,’’ ujar Edi.

Sedikitnya, lebih dari sepuluh kepala keluarga (KK) yang mengeluhkan hal serupa, sehingga keadaan ini, harus segera ada solusi.

’Warga hanya ingin agar asapnya tidak mengganggu. Mohon dicarikan solusi terbaik kedua belah pihak. Warga tidak mau ada polusi asap, dan pemilik proyek juga tentunya tidak mau kerjanya ada kendala,’’ kata Edi. (Dzulviqor)

Exit mobile version