NUNUKAN, KN – Malam mencekam melanda Desa Tukulon, Kecamatan Lumbis Ogong, Nunukan, Kalimantan Utara, pada Sabtu malam (25/10/2025). Cuaca ekstrem, yaitu gemuruh halilintar dan kilat yang menyambar-nyambar, menerjang wilayah pelosok tersebut dan memicu tragedi ganda.
Puncak dari amukan alam tersebut adalah sambaran petir yang mengenai sebuah rumah walet. Sambaran ini seketika memicu korsleting listrik yang berujung pada kebakaran hebat. Namun demikian, data insiden ini baru berhasil kami kumpulkan dan konfirmasi pada Senin (27/10/2025).
️Si Jago Merah Melahap Tiga Rumah, Warga Membongkar Bangunan Sendiri
Kepala Sub Bagian Informasi Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Nunukan, Muhammad Basir, mengungkapkan, meski hujan lebat mengguyur, api dengan cepat menjalar karena mayoritas bangunan di desa tersebut terbuat dari kayu.
”Akibat korsleting itu, api merambat ke tiga rumah lain di sekitar bangunan rumah walet,” ujar Basir saat dihubungi.
Demi mencegah kerugian yang lebih besar, warga desa melakukan tindakan darurat yang heroik sekaligus dramatis.
”Untuk memutus laju api, warga desa terpaksa membongkar sejumlah bangunan di sekitarnya,” tegas Basir.
Data Kerugian Material:
- 3 Unit Rumah Terbakar Habis: (Milik Rudi, Tomas, dan Yuwem).
- 4 Unit Rumah Dibongkar Paksa: (Milik Mardi, Nangkuayan, Banui, dan Kicau).
Belajar Daring di Tengah Badai, Petir Menyambar Pelajar
Selain melahap rumah, petir juga memakan korban. Seorang pelajar putri bernama Febriani (17) turut tersambar petir di lokasi.
Febriani, yang tak lain adalah putri dari Yuwem (salah satu pemilik rumah yang hangus terbakar), menderita luka bakar serius. Oleh karena itu, ia segera dilarikan ke Faskes terdekat.
”Petir menyambar Febriani saat ia menggunakan gawai untuk belajar. Saat itu, korban tengah mengikuti pembelajaran program paket C,” jelas Basir.
Peristiwa ini sekaligus menjadi pengingat tentang risiko yang pelajar hadapi di wilayah pelosok saat harus mengikuti kegiatan belajar daring di tengah kondisi alam yang ekstrem dan infrastruktur yang terbatas.
BPBD Tiba di Lokasi Terpencil, Bantuan Segera Disalurkan
Tim BPBD Nunukan telah tiba di Desa Tukulon. Perlu diketahui, wilayah pelosok ini hanya bisa mereka jangkau menggunakan perahu melalui jalur sungai.
Saat ini, petugas sedang melakukan pendataan menyeluruh dan menyalurkan bantuan darurat bagi para korban. Pemerintah daerah berupaya keras memastikan bantuan logistik dan kebutuhan primer segera tersalurkan bagi warga yang kehilangan tempat tinggal dan mengalami kerugian.
⚠️ Waspada Peringatan BMKG: Kaltara Alami Cuaca Ekstrem
Terakhir, BMKG Stasiun Meteorologi Tarakan sebelumnya telah mengeluarkan peringatan dini mengenai potensi cuaca ekstrem di wilayah Kalimantan Utara. Fenomena alam seperti hujan lebat disertai petir dan angin kencang sering terjadi selama periode transisi musim. Oleh sebab itu, BMKG mengimbau masyarakat di Nunukan dan wilayah pesisir lainnya untuk selalu memantau informasi cuaca resmi sebagai langkah antisipasi bencana hidrometeorologi. (Dzukviqor)

