NUNUKAN –Sebanyak 235 peserta ujian Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) dari Krayan, Nunukan, Kalimantan Utara, kesulitan mengikuti ujian karena kendala transportasi udara yang mahal dan sulit dari daerah perbatasan tersebut.
‘’Saya terus berdo’a semoga para peserta PPPK dari Krayan, semua bisa terangkut ke Nunukan Kota. Lokasi ujian PPPK kan di Nunukan, jadi masalah ini butuh pemikiran bersama,’’ ujar tokoh adat masyarakat Krayan, Gat Khaleb, ditemui, Senin (2/12/2024).
Layanan penerbangan dari maskapai Smart Aviation, hanya melayani tiga kali penerbangan setiap minggu, dengan kapasitas penumpang sebanyak 12 orang.
Alhasil, untuk melayani 235 penumpang, dibutuhkan waktu sekitar satu bulan.
‘’Masalah ini yang kita diskusikan dengan BKPSDM. Kita berharap masalah ini ada solusi. Setidaknya, kami bisa minta bantuan AURI di Kota Tarakan untuk mengangkut mereka ke Nunukan kalau memang mendesak,’’ kata Gat.
Menurut Gat, alternatif lain yang dapat dilakukan adalah menempuh perjalanan melalui Kabupaten Malinau atau Kota Tarakan, konsekuensinya, biaya yang dikeluarkan akan semakin tinggi.
‘’Kalau di Nunukan masih banyak kerukunan keluarga Lundayeh. Banyak keluarga mereka tampung. Makan, tidur, gak susah. Beda urusan kalau ke Tarakan dulu contohnya. Berapa memang uang hotel, uang makan, taksi, speed boat, angkot dan lainnya,’’ kata Gat sedih.
Persoalan lainnya, para peserta ujian dipastikan tidak dapat merayakan Natal di kampung halaman.
‘’Jadi memang kondisi ini mengancam para warga Krayan. Bisa bisa mereka terjebak di Nunukan dan tidak bisa pulang merayakan Natal. Inilah yang perlu menjadi perhatian semua pihak,’’ tegas Gat.
Terpisah, Kepala BKPSDM Nunukan, Sura’i, mengatakan, Pemda Nunukan sudah mengajukan dua penambahan flight kapal untuk solusi masalah tersebut.
Kendati demikian, kata Sura’i, masalah kuota penumpang dan banyaknya penerbangan, masih belum menjadi solusi bagi warga Krayan.
‘’Memang kasihan sekali warga Krayan. Sudah keluar uang banyak untuk menuju Nunukan, terancam tidak bisa merayakan Natal. Dilema memang, tapi itulah kondisi real dan kita masih belum bisa mengatasi masalah ini,’’ sesal Sura’i.
‘’Ini kondisi Kabupaten Nunukan. Yang jadi masalah, jadwal dan kebijakan kan bukan di kita BKPSDM. Tapi di BKN. Kita sudah ceritakan masalah ini, dan kita masih menunggu seperti apa nanti. Sementara, waktu ujian PPPK sudah mepet sekali,’’ tambahnya. (Dzulviqor)