NUNUKAN, KN – Di tengah derasnya gempuran globalisasi dan digitalisasi, Wakil Ketua DPRD Nunukan, Kalimantan Utara, Andi Mariyati, melontarkan seruan keras yang bernuansa filosofis. Politisi perempuan itu mengajak seluruh masyarakat Nunukan untuk menjadikan momentum HUT ke-26 sebagai pengingat fundamental: persatuan dan penghormatan adat istiadat adalah benteng pertahanan terakhir daerah perbatasan.
Anggota dewan dari Partai Demokrat tersebut menegaskan, menjaga warisan leluhur adalah syarat mutlak agar Nunukan memiliki harkat dan martabat di mata dunia. Seruan ini penting mengingat letak geografis Nunukan yang berbatasan langsung dengan negara tetangga.
Ancaman Digitalisasi dan Pentingnya Jati Diri Bangsa
Andi Mariyati, sebagai salah satu figur pimpinan DPRD, memandang, laju teknologi telah membawa dampak dua sisi. Di satu sisi memberikan kemudahan, namun di sisi lain berpotensi menggerus nilai-nilai tradisional.
“Pesan ‘tetap bersatu jangan lupakan leluhur’ ini adalah seruan untuk menjaga kesatuan sambil melestarikan warisan budaya dan nilai-nilai yang diwariskan para pendahulu,” ujar Andi Mariyati, Minggu (12/10/2025).
Ia menjelaskan, menjaga identitas budaya ini sangat penting, terutama bagi generasi muda Nunukan. Jika tidak ada upaya serius, masyarakat berisiko tinggi kehilangan jati diri akibat masifnya pengaruh asing yang dibawa melalui media digital. Oleh karena itu, ia secara khusus meminta agar silaturahmi antarsuku di Nunukan diperkuat, sekaligus mencegah kepunahan budaya. Ini adalah wujud konkret dari komitmen menjaga persatuan Nunukan yang majemuk.
Menghubungkan Persatuan dengan Visi Pembangunan Daerah
Harapan politiknya tidak hanya berhenti pada pelestarian budaya. Andi Mariyati turut menyuarakan agar semangat persatuan Nunukan ini diterjemahkan ke dalam pembangunan nyata di lapangan. Ia berharap setiap elemen masyarakat dapat berkontribusi aktif.
“Selamat ulang tahun ke-26 Nunukan, Saya berharap, beragam suku di sini tetap bersatu, jaya selalu, dan tak melupakan asal-usul kita,” tambahnya.
Semangat kebersamaan yang sudah terjalin di wilayah perbatasan ini harus selaras dengan visi pembangunan daerah. Ia merujuk pada slogan yang diusung pasangan Bupati dan Wakil Bupati, Irwan Sabri – Hermanus: Inovatif, Sejahtera, Adil, Mandiri (ISAMI).
Visi ISAMI, pada dasarnya, membutuhkan sinergi dan persatuan yang kuat dari seluruh lapisan masyarakat agar dapat dicapai secara berkelanjutan. Persatuan Nunukan akan menjadi modal sosial utama dalam menghadapi tantangan ekonomi dan infrastruktur ke depan.
“Mari kita sama-sama berbuat untuk Nunukan lebih baik. Semangat bersatu harus jadi modal utama untuk mewujudkan Nunukan yang sejahtera,” tutup Andi Mariyati, menyerukan agar warga terus menjaga kerukunan dan persaudaraan. (Dzulviqor)