NUNUKAN – Pemerintah Daerah Nunukan, Kalimantan Utara, menggelontorkan anggaran dengan asumsi Rp. 25.5 miliar untuk menambal utang RSUD Nunukan yang terancam bangkrut.
Kepala Dinas Kesehatan Nunukan, Hj. Miskia mengatakan, dengan jaminan akan disubsidi tersebut, RSUD Nunukan saat ini beroperasi normal.
“Pemda menganggarkan Rp. 6,5 miliar di pergeseran anggaran BTT. Dan sisanya Rp 19 miliar di APBD Perubahan 2024,” ujarnya, saat ditemui di ruang kerjanya, Selasa (19/6/2024).
Miskia menegaskan, meski ketersediaan obat belum sepenuhnya maksimal, RSUD Nunukan sudah menjalin kerjasama dengan dua apotek swasta di Nunukan.
“Jadi nanti pasien tinggal membawa resep ke apotek mitra RSUD. Klaimnya RSUD yang bayar,” imbuhnya.
Miskia berharap, suntikan anggaran yang diberikan Pemda bisa membuat RSUD Nunukan mengoptimalkan pelayanan dan lebih ketat dalam penerapan aturan.
Harapannya, kondisi merugi yang membuat RSUD di ambang kebangkrutan menjadi pelajaran berharga yang bisa meningkatkan etos kerja para tenaga medis.
“Insha Allah, pelayanan RSUD Nunukan sudah kembali normal,” kata dia. (Dzulviqor)