NUNUKAN – Anggota Komisi IX DPR RI dari Fraksi PKS, H Alifudin S.E M.M, mendistribusikan 300 boks/paket biskuit Balita, untuk pemenuhan gizi terhadap penderita stunting di Kabupaten Nunukan, Kalimantan Utara.
Alifudin yang juga sebagai Ketua BPW Kalimantan DPP PKS 2020-2025 ini mengatakan, Pemberian Makanan Tambahan (PMT) berupa biskuit ini merupakan sebuah ikhtiar untuk menekan seminimal mungkin kasus stunting.
“Distribusi biskuit balita, juga dilakukan di empat Provinsi lain di Kalimantan. Untuk Kaltara, ada Tarakan dan Nunukan. Khusus Kabupaten Nunukan, ada 300 boks/paket biskuit yang disalurkan untuk balita stunting di Nunukan dan Pulau Sebatik,’’ ujarnya, Kamis (12/1/2023).
Alifudin menegaskan, penanganan stunting harus dilakukan secara mendasar. Perlu adanya sosialisasi intens, sehingga masyarakat mempunyai kesadaran untuk memeriksa diri dan balitanya di posyandu.
‘’Kita harus mempunyai komitmen yang tinggi, agar persoalan stunting ini bisa dicegah. Dan dengan makanan tambahan ini, anak-anak yang lahir diharapkan tumbuh menjadi anak yang sehat,’’ kata Alifudin.
Sementara itu, Ketua DPW PKS Kaltara, Muhammad Nasir, mengatakan, edukasi kepada masyarakat terutama ibu-ibu hamil perlu dilakukan, mengingat masih tingginya kasus stunting di Kaltara.
Menurutnya, sangat penting bagi semua keluarga memperhatikan gizi, sejak berkomitmen membangun sebuah keluarga.
‘’Sehingga ketika menikah, istri hamil, dan melahirkan anak, buah hati yang terlahir adalah anak-anak yang bugar, sehat dan cerdas,’’ ucap Nasir
Nasir juga mengapresiasi Kementrian Kesehatan dan Komisi IX DPR RI yang sudah berkontribusi untuk perbaikan gizi dan penanganan stunting, khususnya di Kaltara, dengan memberikan bantuan makanan balita.
‘’Distribusi biskuit balita ini memang untuk meningkatkan gizi bayi. Untuk anak-anak yang gizi buruk, biskuit ini menjadi makanan tambahan penuh nutrisi. Dan ini dibagikan kepada semua, tidak hanya bagi mereka yang kurang mampu,’’ kata Nasir.
Untuk diketahui, angka prevalensi stunting yang ada di Kabupaten Nunukan di tahun 2019 di angka 27,1 persen (2.732 balita) dan per 23 November 2022 prevelensi stunting berada di angka 16,6 persen (2.158) dengan jumlah balita yang di ukur 12.984 dari 18.919 dari (68,6 persen). (Dzulviqor)
586 dibaca, 3 dibaca hari ini
