NUNUKAN – Anggota DPRD Nunukan, Kalimantan Utara, Welson, meminta Pemkab Nunukan, mencari solusi bagi mandeknya kiriman sembako untuk Kecamatan Krayan Tengah dan Kecamatan Krayan Selatan, yang terimbas dari jatuhnya pesawat pilatus awal bulan lalu.
‘’Seharusnya maskapai yang sudah dikontrak memiliki alternatif lain. Tidak bisa musibah itu dijadikan alasan sembako ke Krayan tidak terlayani. Itu penerbangan subsidi, dan sangat diandalkan untuk memenuhi kebutuhan pangan masyarakat kita,’’ ujar Welson, dihubungi, Selasa (2/4/2024).
Politisi Partai Golkar dari Dapil Krayan ini menegaskan, imbas dari terhentinya penerbangan Subsidi Ongkos Angkut (SOA) APBN untuk Sembako dari Tarakan ke Krayan, sangat besar.
Masyarakat Krayan, harus membeli barang kebutuhan dengan harga tinggi, dan tentunya kembali mengandalkan barang barang dari Malaysia.
Walau saat ini jalan darat dari Malinau – Krayan sudah bisa dilalui mobil, dengan catatan tidak hujan, namun butuh waktu hampir 20 jam untuk mengangkut bahan kebutuhan sampai Krayan.
‘’Dan harganya tentu bukan subsidi. Ini masalah klasik Krayan yang butuh perhatian segera. Krayan butuh solusi, dan kita berharap, kondisi ini menjadi fokus pemerintah daerah. Sampaikan ini ke pusat, karena warga kami semakin terisolir,’’ kata Welson.
Kondisi Krayan, akan bertambah pelik, karena saat ini santer isu pelarangan menjual beras Adan ke Malaysia.
Jika isu tersebut terjadi, maka maklumat dimaksud, menjadi petaka bagi warga dataran tinggi Krayan.
‘’Selama ini, masyarakat Krayan menganut perdagangan barter. Hasil panen beras Adan kita dibarter dengan barang yang kita butuhkan di Malaysia. Dan sekarang, Malaysia melarang itu. Maka ini sebuah musibah dan malapetaka bagi kita,’’ sebutnya.
Welson melanjutkan, meski sebatas isu, warga Krayan tentu akan kebingungan manakala apa yang sedang hangat dibicarakan tersebut, menjelma kenyataan.
Disisi lain, banyak warga Malaysia, memiliki hubungan emosional yang terjalin sekian lamanya.
Bahkan tidak sedikit juga dari mereka yang memiliki pertalian saudara dan hubungan darah.
‘’Krayan akan kembali terisolir kalau larangan menjual beras ke Malaysia terjadi. Ini harus menjadi pemikiran untuk segera dicarikan solusinya. Apalagi ada pembatasan barang subsidi Malaysia yang masuk ke Indonesia. Semakin komplek saja masalah Krayan,’’ sesalnya. (Dzulviqor)
