Site icon Kabar Nunukan

Pasca Iduladha, Harga Cabai di Nunukan Tembus Rp. 200.000 Per Kg

NUNUKAN – Harga cabai rawit di pasar sentral Inhutani, melambung hingga Rp. 200.000 per kilogram.

Rohani, salah seorang pedagang menuturkan, kenaikan harga cabai sudah terjadi sebelum perayaan Iduladha 1443 H.

“Sebenarnya sejak sebelum lebaran haji, harga cabai sekitar Rp 120.000 sampai Rp. 130.000. sekarang makin mahal karena cuman ada cabai lokal,” ujarnya, Rabu (14/7).

Saat ini, Rohani, mengaku menjual cabainya seharga Rp. 200.000 per kilogram.

Imbasnya, para pembeli lebih memilih belanja dengan jumlah kecil yang digunakan hanya untuk satu kali memasak.

“Ada saja yang beli kalau cabai, bagaimana mereka bisa masak tanpa cabai. Hanya saja belinya sedikit saja karena mahal,” kata Rohani.

Pedagang lain di pasar Inhutani, Najwan, membenarkan, kenaikan harga cabai yang semakin tinggi terjadi pasca Iduladha 1443 H.

Penyebabnya, karena kapal dari Pare Pare belum masuk di Nunukan.

“Selesai hari raya kurban belum ada kapal masuk, jadinya yang ada hanya cabai lokal dan harganya sampai Rp 200.000 saat ini,” jelasnya.

Selain itu, ketersediaan cabai lokal juga sangat minim, terlebih saat ini musim penghujan.

“Saat ini, bahkan kenaikan harga terjadi dalam hitungan jam. Tadi pagi cabai masih sekitar Rp 160.000 per kilogram, semakin siang, semakin naik, Rp 170.000, Rp 180.000, dan terus naik,” katanya. (Dzulviqor).

Exit mobile version