Site icon Kabar Nunukan

Nyawa Diding Tergantung Darah Langka di Nunukan

NUNUKAN, KN — Di balik selimut tipis, Diding, warga Desa Salang, Kecamatan Tulin Onsoi, Kabupaten Nunukan, Kalimantan Utara terbaring tak berdaya.

Dia tengah berjuang melawan penyakitnya dan membutuhkan darah langka, golongan 0 rhesus negatif.

Sejak 1 Agustus lalu, kondisi Diding terus memburuk akibat HB rendah yang akut.

Sati Baru, anggota keluarganya, tak bisa lagi menutupi keputusasaan.

“Kondisi pasien sudah sangat urgent,” lirihnya,saat menghubungi media ini, Kamis 7 Agustus 2025.

“Setiap hari kami hanya bisa berdoa. Kami sudah menghubungi sana-sini, tapi hasilnya masih nihil.” imbuhnya.

PMI Nunukan pun kewalahan. Satu-satunya kantong darah yang Diding dapatkan pada hari pertama ternyata tidak cukup.

Kondisinya justru makin drop, membuat PMI dan  keluarga terpaksa mengambil langkah ekstrem.

Mereka menempuh segala cara, mulai dari menghubungi Kodim, Kotis, hingga Polisi, berharap ada personel yang memiliki golongan darah sama.

Dengan wajah cemas, keluarga juga nekat menyisir jalanan, warung, dan pelabuhan, menanyai orang-orang yang mereka temui, berharap ada dermawan yang bersedia menyumbangkan darahnya.

Upaya pencarian bahkan meluas hingga ke kota-kota tetangga. Keluarga menghubungi kerabat di Tarakan dan Tanjung Selor, namun hasilnya nihil.

“Kami masih menaruh sedikit harapan pada kerabat di Tawau, Malaysia,” tutur Sati.

“Saat ini mereka sedang dalam tahap pengambilan darah di sana.” jelasnya.

Kisah pilu Diding menjadi cerminan dari tantangan besar sistem kesehatan di ujung negeri.

Di Nunukan, setetes darah dapat berarti nyawa, dan bagi Diding serta keluarganya, setiap menit adalah pertaruhan yang tidak ada hentinya. (Dzulviqor)

Exit mobile version