Site icon Kabar Nunukan

Menilik Program Ekonomi ‘’BAHAGIA’’, Janji Menaikkan Harga Rumput Laut Hingga Menambah Besaran APBD Nunukan

NUNUKAN – Pasangan Calon Bupati dan Calon Wakil Bupati Nunukan 2024 – 2029, Basri – Hanafiah, bertekad merombak kondisi ekonomi masyarakat Nunukan untuk mencapai ‘’BAHAGIA’’.

‘’Basri punya pengalaman dalam memimpin Nunukan dan banyak bukti pembanunan di era nya. Jadi janji menaikkan taraf ekonomi masyarakat Nunukan, bukan sekedar janji politik belaka,’’ ujar Ketua Tim Pemenangan BAHAGIA, La Dulah, kepada media ini.

Dulah menyebut, sejumlah bukti pembangunan ketika Basri menjabat, antara lain, Islamic Centre, Christian Centre, penyeberangan Feri, fasilitas kesehatan Rumah Sakit Pratama, hingga penyediaan PLTMG Sebaung.

Menurutnya, saat menjabat Bupati periode 2011 – 2015, Basri sudah membuktikan kemampuannya, termasuk menjalin komunikasi yang baik dengan Pemerintah Provinsi maupun Pusat.

‘’Kita harus punya pemimpin dengan jaringan kuat dan punya kemampuan komunikasi yang baik. Nunukan tidak akan mungkin bisa mengejar ketertinggalan selama pemimpinnya tak mampu berkomunikasi dengan baik dengan Pemerintah Provinsi dan Pusat. Itu menjadi jawaban, kenapa Nunukan saat ini seakan stagnan. Bahkan hubungan dengan Pemprov tidak bagus,’’ jelas Dulah.

Langkah merombak kebijakan dan menaikkan ekonomi masyarakat menuju ‘’BAHAGIA’’

Salah satu program andalan pasangan BAHAGIA yang menjadi perhatian publik adalah menjamin kenaikan harga rumput laut.

Dulah mengatakan, program itu, sudah dikaji oleh tim dan akan segera dilaksanakan jika masyarakat memberikan kepercayaan kepada Basri – Hanafiah memimpin Nunukan 5 tahun 9ke depan.

‘’BAHAGIA akan membuat regulasi menaikkan harga rumput laut dengan Perda inisiatif. Mereka bilang ini mustahil. Secara logika, ketika tengkulak mampu memainkan harga sesuka hati, apakah Pemerintah tak lebih hebat dari para tengkulak? Jadi jangan menghakimi jika kalian tidak bisa, yang lain tidak akan bisa. Itu pemikiran naif dan seharusnya kelompok yang pesimis, instropeksi diri,’’ sentil La Dulah.

Tak hanya soal harga, isu rumput laut juga berkaitan dengan persoalan zonasi, potensi konflik dengan para pemukat, dengan motoris/nakhoda, hingga berserakannya sampah botol bekas yang menggangu alur pelayaran, menjadi pemandangan memprihatinkan.

‘’Butuh inovasi dan solusi atas kondisi alur laut Nunukan yang tertutup rumput laut. BAHAGIA sudah memikirkan masalah itu, seperti misalnya pembersihan sampah botol bekas yang akan dimanfaatkan sebagai material pemecah ombak. Memang butuh pemikiran untuk solusi semua masalah, bukan sekedar sanggahan dan menebar opini jika pemerintah saat ini tidak mampu, yang lain tidak akan bisa,’’ tegasnya.

Menyediakan tambahan armada kapal penyeberangan Nunukan – Sebatik

Lebih jauh, Dulah mengatakan, Paslon BAHAGIA juga bertekad feri khusus yang melayani penyeberangan ke Pulau Sebatik.

‘’Untuk penyeberangan transportasi memuat material dan sembako butuh tambahan kapal, itu menjadi konsen BAHAGIA. Bagaimana pun, perputaran ekonomi harus berjalan lancar. Penyediaan kebutuhan masyarakat, sebisa mungkin jangan terlambat,’’ kata dia.

Meningkatkan APBD Nunukan dan menambah pemasukan PAD

Paslon BAHAGIA, akan meningkatkan keuangan daerah, yang dalam beberapa tahun belakangan terbilang minim.

Jika dikatakan kondisi keuangan memang menurun, faktanya, Kabupaten Malinau APBD nya tetap tinggi.

‘’APBD Nunukan akan kita tingkatkan minimal setara dengan Kabupaten Malinau. Itu salah satu pembuktian dari kecakapan seorang pemimpin,’’ lanjutnya.

Dulah menegaskan, saat Basri menjabat Bupati, pembangunan di wilayah pedalaman juga menjadi prioritas.

Di Dapil 1, alokasi anggaran yang dikucurkan mencapai Rp 1,5 triliun. Dapil 2 sebesar Rp 801 miliar, dan dapil 3, sebesar Rp 2 triliun.

Dan masih banyak bukti lain yang datanya bisa diakses dan ditunjukkan secara transparan.

La Dulah mengatakan, indikator keberhasilan seorang pemimpin salah satunya harus melihat capaian RPJMD selama 5 tahun.

‘’Pada periode Basri, angka kemiskinan berhasil diturunkan. Pembangunan gencar dilakukan hingga pelosok. Kalau yang lain baru menebar janji, kami bisa pamerkan pencapaian Basri. Mau BAHAGIA, Basri – Hanafiah jawabannya,’’ kata La Dulah. (Dzulviqor)

Exit mobile version