NUNUKAN – Kantor Syahbandar dan Otorita Pelabuhan (KSOP) Nunukan, Kalimantan Utara, melakukan investigasi terkait sebab musabab karamnya kapal LCT (Landing Craft Tank) Rimba Raya XV, yang karam di perairan Muara Seimanggaris, Nunukan, Jumat (03/11/2023) lalu.
Kepala Kantor KSOP Nunukan, Zainal Abdul Rahman, mengatakan, investigasi diperlukan untuk menentukan tindakan berkaitan dengan penanganan perkara dan evakuasi bangkai kapal.
‘’Investigasi masih kita lakukan. Kita masih kumpulkan data dan menunggu arahan pusat,’’ ujarnya, saat ditemui di kantornya, Kamis (9/11/2023) kemarin.
Zainal menegaskan, perlu bukti otentik yang benar benar valid untuk menjelaskan kronologis pasti karamnya kapal LCT yang disewa salah satu kontraktor di Nunukan, untuk memuat material proyek di wilayah Seimanggaris tersebut.
“KSOP Nunukan juga sudah memberikan laporan awal ke pimpinan pusat,” imbuhnya.
Zainal menjelaskan, ada rangkaian proses cukup panjang untuk mengumpulkan data dan bukti sebelum membawa perkara tersebut ke Mahkamah Pelayaran.
‘’Ini kan ada dua ABK tewas dalam peritiwa karamnya kapal. Kita tentu akan panggil semua saksi, mulai makhoda, owner, agen kapal, termasuk kontraktor Nunukan yang menyewa kapalnya, untuk dimintai keterangan,’’ jelasnya.
Atas peristiwa ini, KSOP Nunukan juga sudah mengeluarkan Notice To Marine (NTM) sebagai peringatan bagi para nakhoda kapal, agar berhati hati saat melintas di perairan Seimanggaris, khususnya di lokasi tenggelamnya kapal LCT Rimba Raya XV.
Ada juga imbauan dan permintaan kepada agen kapal, supaya segera memasang penanda sebagai peringatan bagi khalayak dan pengguna jalur transpostasi air di wilayah kecelakaan kapal.
‘’KSOP Nunukan juga memasang sejumlah jerigen sebagai penanda ada kapal karam yang sifatnya sementara. Agar kapal yang melintas tidak mengambil jalur agak ke pinggir karena keberadaan bangkai kapal,’’ lanjut Zainal.
Zainal juga mengatakan, kondisi kapal LCT Rimba Raya XV dalam posisi terbalik dan terlihat jelas saat air surut.
Beruntung, lokasi kapal karam agak ke pinggir, sehingga laluan perlintasan kapal di bagian tengah, tidak mengalami hambatan atau kendala.
‘’Jadi kami masih lakukan investigasi. Setelah ada hasilnya, kita akan membahas kronologis, termasuk proses evakuasi bangkai kapal. Nanti kita akan minta (PBA) Perusahaan Bawah Air melakukan evakuasi,’’ tegasnya. (Dzulviqor)
