NUNUKAN – Ketua DPRD Nunukan, Hj. Rahma Leppa Hafid, meminta Pemkab mengaktifkan lahan persawahan yang selama ini luput dari perhatian.
Hal itu, sebagai upaya menjawab tantangan Nunukan sebagai salah satu penyangga pangan Ibu kota Negara (IKN).
Oleh karenanya, Hj. Leppa berharap, ada perhatian serius dari semua pihak, sebab masyarakat Nunukan kebanyakan terbuai dengan rumput laut.
‘’Seharusnya semua bisa berjalan beriringan dan bersamaan. Jangan karena sedang booming rumput laut, sawah ditinggalkan, kebun kebun menjadi tidak produktif,’’ ujarnya, Senin (6/2/2023).
Leppa menginginkan masyarakat Nunukan bisa menjadi petani yang mandiri, dan terus produktif dalam mengolah lahannya. Tentunya, perhatian Pemerintah Daerah mutlak diperlukan, guna mengaktifkan kembali ratusan hektar lahan yang tidak produktif.
‘’Pemerintah ini harus mau rugi juga, jangan maunya untung terus. Kalau perlu setahun didampingi para petani mengolah sawahnya. Berikan subsidi dan pupuk gratis sampai produktif kembali sawahnya,’’ imbuhnya.
Menurutnya, ketika sawah sawah kembali menghasilkan gabah, masyarakat Nunukan akan memiliki semangat dan kemauan bertani.
Leppa masih ingat, dimasa masa ia remaja, orang tuanya dikatakan termasuk petani mandiri yang memiliki semangat dan keinginan kuat memajukan sawah.
Saat itu, ayahnya akan bertani di pagi hingga sore hari, dan lanjut pergi melaut setelahnya, atau sebaliknya.
‘’Semangat orang dulu kalau dimiliki petani sekarang, semua akan mandiri dan bisa mendapat hasil dari semua sektor. Berasnya dapat, ikannya dapat,’’ kata dia.
Hikmah dari cerita tersebut, menurut Leppa, adalah jangan hanya menekuni satu bidang dan meninggalkan bidang lain yang tak kalah potensial.
Baik rumput laut dan sawah, sama-sama sektor penghasil komoditi yang juga sama sama penting.
‘’Tinggal pemerintah memprogramkan petani mandiri. Nunukan yang menjadi salah satu penyangga IKN harus memulai program swasembada pangan mulai sekarang. Jangan meninggalkan lahan persawahan,’’ kata Leppa. (Dzulviqor)