Site icon Kabar Nunukan

Kekhawatiran DPRD Nunukan Soal Pembangunan PLTMG Mansapa

NUNUKAN – Anggota DPRD Nunukan Kalimantan Utara Andre Pratama mengkhawatirkan pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Mesin Gas (PLTMG) di Kelurahan Mansapa, Nunukan Selatan yang mangkrak.

Proyek dengan nilai Rp. 250 Miliar yang direncanakan memiliki daya mampu 10 MW ini, dikerjakan oleh PT.Truba yang disebut-sebut mengalami pailit sejak 2014.

‘’Padahal PLTMG ini adalah solusi yang diberikan PLN terhadap masyarakat perbatasan RI – Malaysia untuk mengatasi pemadaman listrik bergilir. Tapi janggalnya kontraktornya adalah perusahaan yang pailit sejak 2014 dan banyak menerima tuntutan hukum,’’ ujar Andre, Jumat (30/7/2021).

Alasan kontraktor yang tak sehat menjadikan kekhawatiran proyek PLTMG bisa-bisa terhenti dan hanya menjadi Pemberi Harapan Palsu (PHP) untuk masyarakat.

Terlebih tidak sedikit proyek pembangkit tenaga listrik di Indonesia yang juga terhenti.

‘’Tapi kami berharap PLN bisa konsisten untuk melanjutkan mega proyek yang ditunggu-tunggu masyarakat Nunukan ini,’’ lanjutnya.

Harapan Masyarakat Soal Kelistrikan di Nunukan

Pembangunan PLTMG Mansapa menjadi harapan masyarakat soal ketersediaan pasokan listrik di Nunukan.

Mengingat masih ada beberapa wilayah bahkan di Pulau Nunukan masih belum menikmati listrik.

Begitu juga di Pulau Sebatik, masih banyak desa bahkan kantor pemerintah ada yang belum teraliri listrik PLN.

‘’Masih ratusan penduduk Nunukan yang belum menikmati listrik sampai hari ini, contohnya di kampung Tebol Sebatik Tengah, di RT 08 saja ada sekitar 62 KK, belum RT 04, 05 dan seterusnya,’’ imbuh Andre.

Hal tersebut menjadi salah satu alasan DPRD Nunukan melalui Komisi I berusaha berkoordinasi dengan PT.PLN untuk segera menuntaskan pembangunan PLTMG Mansapa.

‘’Kita masih mengandalkan PLTMG Sebaung yang sudah sering gangguan, dari tujuh mesin yang disiapkan, hanya 5 MW yang tersalurkan. Kalau kondisi ini berkelanjutan sementara PLTMG Mansapa dengan proyeksi 10 MW juga masih mangkrak, gak ada selesainya ini masalah listrik di Nunukan,’’ tegasnya.

Menurut Andre, peran Pemerintah Daerah sudah sangat maksimal mendukung pembangunan PLTMG tersebut dengan menghibahkan lahan sekitar 4,5 hektare.

Ia menambahkan, PLTMG Mansapa sudah diwacanakan sejak 2017 yang seharusnya sudah ada pekerjaan fisik yang terlihat minimal 80 persen.

‘’Kita melihat yang 80 persen pemancangan, kalau melihat anggaran Rp. 250 miliar dan baru itu yang dikerjakan, artinya bertahun-tahun ini yang dikerja hanya sekitar 3 persen. Nah masalah ini yang akan DPRD tindak lanjuti ke PLN wilayah. Kita butuh penjelasan detail masalah ini karena masyarakat juga butuh informasi,’’ katanya. (Dzulviqor)

Exit mobile version