NUNUKAN – Sebuah proyek pembangunan jembatan/box culvert, di Desa Sei Limau, Pulau Sebatik, menjadi sorotan tajam DPRD Nunukan dalam agenda monitoring mereka.
Pasalnya, jembatan tersebut dibangun tanpa wing/sayap di kedua sisinya.
Dikhawatirkan, jembatan tersebut akan rentan ambruk dan berpotensi mencelakai pengguna jalan.
‘’Sayang sekali kalau jembatan dibangun tanpa wing. Selain usianya tidak akan lama, tentu ini mubazir juga, menghamburkan anggaran namanya,’’ ujar Anggota DPRD Nunukan, Andre Pratama, Jumat (5/5/2023).
Dari penjelasan yang diperoleh Andre, PPTK kegiatan dimaksud menjelaskan bahwa proyek tersebut mengalami kekurangan anggaran.
Sehingga, kontraktor harus irit dan membuatnya tanpa ada sayap/penahan di kedua sisi jembatan.
‘’Kita berharap ini kembali dianggarkan dan diperbaiki. Kalau ada peningkatan jalan, bisa terkikis ini jembatan, bisa ambruk juga. Sebaiknya Dinas yang berkompeten berhitung anggaran di setiap perencanaan. Jangan asal fisiknya jadi, tapi kualitasnya nol,’’ tegasnya.
Untuk diketahui, proyek tersebut dikerjakan CV. Berkah El Shanum. Besaran anggaran APBD 2022 untuk pembangunan dimaksud, sebesar Rp 648.800.000. (Dzulviqor)