NUNUKAN – Kepala Desa Bambangan, Kecamatan Sebatik Barat, Nunukan, Kalimantan Utara, Sulaeman, mengemukakan alasan buruknya jalan menuju kantor desa, yang dianggap kurang layak.
‘’Saya menunggu usulan renovasi siring sungai disetujui Pemda Nunukan. Karena kalau belum dibangun siringnya, tanahnya sering ambruk/longsor, dan kita khawatir meluas sampai jalanan masuk kantor,’’ ujar Sulaeman, saat dikonfirmasi, Kamis (25/4/2024).
Alasan tersebut, kata Sulaeman, menjadi satu satunya kendala, mengapa sejak Kantor Desa Bambangan dibangun pada 2015, kondisi jalan masuk kantor masih berupa tanah liat, tak beda dengan jalan masuk kebun atau sawah warga.
‘’Saya pernah meracun rumputnya agar jalanan terlihat bersih. Tapi akhirnya, tanahnya malah mudah ambruk, longsor masuk sungai. Jadi selama usulan pembangunan siring sungai belum terakomodir seluruhnya, jalanan masuk kantor desa belum saya bangun,’’ tegasnya.
Sulaiman juga mengaku mengelola DD dan ADD sekitar Rp 1,2 miliar pertahun, untuk dana pembangunan dan operasional desa.
Sebanyak 60 hingga 70 persen dana desa, digunakan untuk membangun jalan tani, dan sisanya untuk bantuan nelayan.
‘’Untuk pembangunan jalan masuk kantor nanti saya coba alokasikan sedikit sedikit. Saat ini, kami fokus melakukan renovasi bagian dalam gedung kantor,’’ jelasnya.
Untuk diketahui, Tahun 2023, Pemda Nunukan sudah menganggarkan untuk pembangunan tanggul sungai RT 04 Bambangan, dengan alokasi dana Rp 114.162.000 bersumber dari APBD.
Sayangnya proyek tersebut masih dirasa kurang, karena hasilnya tidak membentengi seluruh area pinggir sungai sepanjang lokasi kantor Desa Bambangan.
‘’Saya tahu kondisi jalan masuk desa tidak pantas dilihat dengan rumput liar yang tumbuh subur. Tapi sekali lagi, saya menunggu siring sungai dibangun agar longsor tidak mempengaruhi jalan masuk Kantor Desa,’’ tegasnya. (Dzulviqor)