Site icon Kabar Nunukan

Harga Beras di Nunukan Tembus HET, Polisi Ungkap 3 Penyebab Utama

NUNUKAN, KN – Badan Pangan Nasional (Bapanas) RI bersama kepolisian mengecek harga dan stok beras di Kabupaten Nunukan, Kalimantan Utara. Aparat mengambil langkah ini untuk memastikan stabilitas pangan di wilayah perbatasan RI–Malaysia tetap aman.

​Kasi Humas Polres Nunukan, Ipda Sunarwan, mengatakan Unit Tipidter Satreskrim Polres Nunukan, Subdit Indagsi Polda Kaltara, serta Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Nunukan terlibat dalam pengecekan di sejumlah pasar tradisional ini.

​”Kami menggelar pengawasan ini sebagai upaya memastikan stabilitas pangan tetap terjaga dan mengendalikan harga beras di tengah kebutuhan masyarakat,” ujar Sunarwan, Jumat (21/11/2025).

​Petugas menyasar sejumlah lokasi pengecekan, antara lain Pasar Inhutani, gudang distributor, serta pedagang eceran.

​Di Toko Amanah Pasar Inhutani, petugas Bapanas mengambil sampel beras merek “Mawar Melati” dan “Dua Ketupat”, sekaligus meninjau standar penyimpanan beras di gudang. Sementara itu, tim menekan distributor agar menerapkan Harga Eceran Tertinggi (HET). Adapun di tingkat pengecer, petugas memantau stabilisasi harga beras SPHP.

Temuan Harga di Lapangan

​Berdasarkan hasil pengecekan, tim menemukan harga jual rata-rata berada di atas HET dengan rincian sebagai berikut:

​Sunarwan menjelaskan, SK Kepala Badan Pangan Nasional RI Nomor SK/375/2025 menetapkan HET beras wilayah Kalimantan sebesar Rp15.400 per kg untuk kategori premium dan Rp14.000 per kg untuk kategori medium.

​”Meskipun sebagian harga melampaui HET, kami memastikan stok beras di wilayah Kabupaten Nunukan dalam kondisi stabil dan mencukupi,” jelasnya.

​Terkait penjualan di atas HET, Sunarwan menyebut tiga faktor utama memengaruhi kondisi tersebut, yakni biaya akomodasi transportasi kapal swasta, ongkos buruh angkut, serta tingginya harga dari produsen di Sulawesi dan Surabaya.

​”Sunarwan juga melaporkan bahwa jalur distribusi melalui kapal pengangkut barang dari Sulawesi dan Surabaya berjalan normal,” tutupnya. (Dzulviqor)

Exit mobile version