Site icon Kabar Nunukan

Guru SDN 010 Sembakung Adukan Kepala Sekolah ke Disdikbud Nunukan, Mengapa?

NUNUKAN – Sebanyak 7 guru, terdiri dari guru PNS dan 2 guru honorer, menyurati DInas Pendidikan dan Kebudayaan Nunukan, yang berisi keresahan, terhadap sikap kepala sekolah mereka di SDN 010 Kecamatan Sembakung, Kabupaten Nunukan, Kalimantan Utara.

Dalam surat pengaduan tersebut, disampaikan, kepala sekolah SDN 010 Sembakung, kerap melakukan tindakan arogan, bullying / perundungan, serta terindikasi menyelewengkan anggaran BOSreg, BosDa dan BOS Afirmasi 2020.

‘’Sejumlah perlakuan kepala sekolah yang menurut kami tidak adil tersebut, kami tuangkan dalam surat aduan ke Dinas Pendidikan. Kami berharap ada tindakan sesegera mungkin,’’ ujar Nurhayati, salah seorang guru di SDN 010 Sembakung, saat dihubungi, Kamis (5/1/2023).

Nurhayati menuturkan, dirinya merupakan salah satu pengajar yang mengalami tindakan perundungan yang dilakukan oleh oknum kepala sekolah dimaksud.

Suatu ketika, ia memindahkan papan tulis yang sudah tidak layak karena terdapat retakan di banyak bagian, dan kayu tersebut sudah lapuk.

Ia lalu meminta solusi dari para guru dan kepala sekolah yang tergabung dalam grup media sosial internal sekolah.

‘’Tapi malah saya dibentak, dikatain guru bodoh dan lain sebagainya di hadapan teman-teman guru. Tentunya saya mempertanyakan motivasi kepala sekolah melakukan itu. Kami membahas solusi atas kerusakan papan tulis, tapi responsnya justru bullying dan omongan yang kasar dengan menunjuk-nunjuk wajah saya,’’ tuturnya.

Tak hanya itu, kepala sekolah juga diduga bertindak sewenang-wenang, terhadap guru yang berstatus honorer.

Kata Nurhayati, jika ada guru honorer yang tidak sejalan, akan langsung diberhentikan oleh kepala sekolah, bahkan telah mengeluarkan dua kali surat peringatan tanpa prosedur yang benar.

Hal lain yang tak kalah penting, sikap kepala sekolah yang tidak transparan dalam mengelola keuangan.

‘’Dana dana tersebut dikendalikan sepenuhnya oleh Kepala Sekolah. Gaji honor sering ditunda, bahkan ada tenaga honor sudah setahun tidak digaji,’’ kata Nurhayati.

Oleh karenanya, Nurhayati berharap Dinas Pendidikan segera menyikapi persoalan ini.

‘’Masalah ini sudah lama terpendam, para guru mencoba bertahan sekian lama. Tapi kelakuan kepala sekolah semakin arogan, dan kami memutuskan untuk bersuara. Kami berharap ada tindakan secepatnya dari Dinas Pendidikan,’’ tegasnya.

Terpisah, Kepala Disdikbud Nunukan Akhmad, mengatakan, pihakmya akan melakukan kajian dan lebih dahulu mempelajari kasus yang terjadi, sebelum mengambil keputusan.

‘’Suratnya baru masuk, mohon waktu untuk menjawab apa respons kami. Akan kami pelajari dulu kasusnya,’’ jawabnya. (Dzulviqor)

Exit mobile version