Site icon Kabar Nunukan

Fakta Baru Kasus Persetubuhan Anak Yang Dilakukan Oleh Seorang Wanita Dewasa

NUNUKAN – Remaja laki laki berusia 16 tahun di Kabupaten Nunukan, yang menjadi korban persetubuhan wanita dewasa bernama SRY (43), sudah menjalin asmara sejak masih duduk di bangku SMP.

‘’Mereka sudah mengenal lama, berkomunikasi intens lewat medsos dan berpacaran sejak si anak masih sekolah di Malaysia,’’ ujar Kanit Pelayanan Perempuan dan Anak (PPA) Polres Nunukan, IPDA. Martha, Selasa (24/5).

Hubungan percintaan yang terpaut usia cukup jauh tersebut, terlihat dari sejumlah akun media sosial milik korban maupun terduga pelaku.

Pelaku sering menggunggah kalimat romantis percintaan yang diselingi dengan kata-kata mesra pada akun medsosnya.

‘’Pelaku melakukan persetubuhan itu katanya karena cinta, padahal dia tahu anak tersebut masih di bawah umur, dan tidak selayaknya diperlakukan seperti itu,’’ kata Martha.

Menurut Martha, status SRY bukanlah seorang janda seperti informasi yang beredar sebelumnya.

Dari data yang diperoleh Penyidik, diketahui SRY telah menjalani dua kali pernikahan.

‘’Dia belum bercerai dengan suami kedua, artinya dia adalah wanita bersuami,’’ imbuhnya.

Menyusul ke Nunukan

Dalam setiap interaksi melalui chatting dan panggilan video, SRY kerap mengumbar kata-kata mesra layaknya orang kasmaran.

Begitu mengetahui remaja yang mencuri hatinya tersebut akan melanjutkan sekolah di Nunukan dan meninggalkan Malaysia, SRY tanpa pikir panjang langsung menyusulnya ke Nunukan.

Dia bahkan rela menyewa rumah dan bekerja sebagai buruh ikat bibit rumput laut, agar bisa selalu bersama dengan remaja yang memikat hatinya.

‘’SRY rela ke Nunukan hanya untuk bertemu korban, layaknya orang pacaran pada umumnya, keduanya saling mengungkap cinta dan ingin selalu bersama-sama terus, tak mau berpisah,’’ lanjutnya.

Awalnya, hubungan terlarang tersebut terjalin sebatas si korban yang menganggap SRY sebagai ibu angkat yang penuh perhatian.

Sebuah perlakuan yang jarang ia dapat dari kedua orang tuanya, yang selama ini sibuk bekerja di Malaysia.

‘’Tapi SRY menyalahgunakan statusnya dan perasaan korban. Ia sadar korban masih dibawah umur, namun tidak menghalanginya untuk selalu bersetubuh dengan korban,’’ katanya lagi.

Namun demikian, hubungan tersebut akhirnya kandas akibat korban mengalami depresi.

Dari keterangan Polisi, remaja berusia 16 tahun tersebut sering melamun dan perilakunya berubah drastis.

Sejauh ini, Penyidik masih menggali penyebab utama yang mengakibatkan korban depresi.

‘’penyidik akan meminta keterangan detail dari dokter ahli jiwa RSUD Nunukan untuk mengetahui kondisi korban,’’ kata Martha.

Saat ini, korban berada dalam perawatan intensif di RSUD Nunukan, dengan pendampingan dari Dinas Sosial Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak dan KB (DSP3AKB) Nunukan. (Dzulviqor)

Exit mobile version