NUNUKAN – Sebanyak enam orang penderita campak di Kelurahan Nunukan Tengah, telah dinyatakan pulih dan sudah bisa beraktivitas normal.
Tidak ditemukan adanya perburukan kondisi atau komorbit yang memperparah keadaan.
‘’Alhamdulillah enam penderita campak sudah sehat. Tinggal menunggu pencabutan status KLB saja,’’ ujar Camat Nunukan, Hasan Basri Mursali, Senin (16/1/2023).
Hasan mengatakan, pencabutan status Kejadian Luar Biasa (KLB) akan dilakukan setelah masa inkubasi selesai.
Sejauh ini, Pemerintah Kecamatan, sudah mendata seluruh anak usia 9 bulan sampai 14 tahun di Kecamatan Nunukan, yang menjadi sasaran imunisasi campak.
‘’Kita sudah melakukan pendataan by name by address untuk memudahkan target vaksinasi. Kita jemput bola ke rumah warga yang ada anak layak vaksin dan sekolah PAUD, hingga SMP,’’ jelasnya.
Kata Hasan, pihaknya tidak menemukan kendala berarti dalam mensosialisasikan penyakit campak.
Bagi masyarakat Nunukan, penyakit ini dikenal dengan istilah kerumut.
Biasanya, ketika masyarakat menderita kerumut, mereka mengobatinya dengan cara tradisional, seperti minum air kelapa muda, atau diasapi dengan bakaran rotan.
‘’Tapi kita selalu paralelkan dengan pengobatan medis, untuk mencegah penularan lebih luas,’’ katanya.
Lebih jauh, Hasan menuturkan, vaksinasi campak terus digenjot sejak 10 Januari 2023 lalu.
Hingga saat ini, capaian vaksinasi berkisar 90 persen sasaran.
Ia merincikan, vaksinasi di SDN 002 Nunukan, dengan sasaran 637 murid, setelah screening, sebanyak 497 anak yang divaksin. Petugas medis tidak memperoleh suspeck baru dalam kegiatan ini.
Lalu, PAUD Manuela, ada 13 anak yang menjadi sasaran. SMP Katolik, sebanyak 112 pelajar sasaran, dan ada 56 sasaran di TK dan PAUD Setia Negara.
‘’Kita libatkan guru untuk pendataan. Ketua RT juga kita imbau memastikan anak-anak di lingkungannya sudah mendapat vaksin. kalau belum, akan kita datangi dan kita vaksinasi,’’ kata Hasan. (Dzulviqor)
649 dibaca, 3 dibaca hari ini
