NUNUKAN – Meski dua korban pesawat Pilatus, masing masing, pilot bernama Muhammad Yusuf Yusandika Katohe, dan seorang tekhnisi Deni Sobali telah dievakuasi ke Tarakan, Minggu (10/3/2024) sore, tim SAR masih belum menutup operasi pencarian.
Kasi Operasi SAR Tarakan Dede Hariana dalam rilis resmi Basarnas Tarakan, mengatakan, evakuasi masih akan berlanjut, Senin (11/3/2024).
“Tim Sar Gabungan masih berada di LKP akan dievakuasi esok hari PDTW 0311 08.00 H,” tulisnya.
Dede menegaskan, Pilot pesawat Muhammad Yusuf, saat ini menjalani perawatan medis di RS Jusuf SK Kota Tarakan, dalam kondisi sehat.
Sementara teknisi bernama Deni Sobali, ditemukan dalam kondisi meninggal dunia.
Ia menjelaskan, operasi evakuasi dilakukan Tim SAR setelah mendapat informasi bahwa pesawat HA-5224 telah berada di lokasi PK-SNE, melaksakan pengamatan untuk melakukan heli rappeling.
“Tim Rescue Gabungan yang melaksanakan evakuasi berjumlah 10 orang, terdiri dari 5 Rescuer Kansar Tarakan, 3 personil TNI AD, 2 Personil Polri,” jelasnya.
Dengan evakuasi penyelamatan sistem hoisting, Tim SAR berhasil mengevakuasi dua korban pada pukul 16.35 wita.
Kedua korban, diterbangkan ke Tarakan dan dievakuasi ke RS Jusuf SK.
Diberitakan, sebuah pesawat jenis Pilatus Smart Aviation type PC 6 (Pilatus Porter) registrasi PK-SNE, yang memuat 583 kilogram sembako dari Bandara Tarakan menuju Krayan, Nunukan, Kalimantan Utara, hilang kontak Jumat (8/3/2024) siang.
Pesawat mulai lepas landas dari Tarakan pukul 08.25 Wita, dan dijadwalkan sampai Bandara Binuang, Krayan, pada pukul 09.25 Wita.
Pesawat tersebut dikendarai oleh pilot Muhammad Yusuf Yusandika Kantohe (29) yang terdata sebagai warga Kluster Botanical Garden III Nomor 9, Bekasi Selatan.
Kru lainnya adalah teknisi bernama Deni Sobali (35) asal Wonoharjo, Pangandaran, Jawa Barat. (Dzulviqor)