NUNUKAN – Markas Komando TNI Angkatan Laut (LANAL) Nunukan, Kalimantan Utara, didatangi ratusan pendemo yang memprotes pemukulan warga sipil oleh prajurit TNI AL, Selasa (28/2/2023).
Ratusan Masyarakat yang menamakan diri Aliansi Masyarakat Pencari Keadilan (AMPK) yang dihadang barikade TNI AL di pintu masuk, terus mencoba merangsek pertahanan petugas, dan meluapkan emosi mereka.
‘’Biarkan kami masuk dan bertemu Komandan TNI AL. Kami ingin oknum yang menganiaya saudara kami diganjar hukuman setimpal,’’ teriak para pendemo.
Meski berkali kali mencoba menggedor barikade dengan pasukan anti huru hara (PHH )lengkap, pendemo masih belum mampu menembus benteng hidup tersebut.
Sambil terus berteriak, pengunjung rasa berubah semakin beringas dan anarkis. Mereka mengambil batu dan melempari para petugas, sampai akhirnya melemparkan bom molotov.
‘’Kami ingin oknum yang memukul, diproses hukum secara transparan,’’ teriak mereka di tengah amukan yang terjadi.
Prajurit LANAL Nunukan yang bekerja sama dengan pasukan Brimob, mencoba berbagai formasi untuk menghalau massa dan meminimalisir jatuhnya korban sipil.
Mulai formasi bersaf, formasi dorong massa, sampai langkah akhir, formasi pukul massa sebagai penindakan aksi huru hara, diperagakan dengan sangat mahir.
Prajurit juga mengaktifkan mobil water canon yang diawaki Brimob Nunukan, sampai akhirnya, massa berhasil dipukul mundur, dan menjauh dari Mako Lanal Nunukan.
Aksi yang diwarnai teriakan dan tindak anarkis pendemo tersebut, hanya bagian dari skenario pasukan TNI AL pada latihan pengamanan pendemo.
Danlanal Nunukan Letkol Laut (P) Arief Kurniawan Hertanto, menjelaskan, kegiatan yang dilakukan Prajurit Lanal Nunukan merupakan simulasi penanggulangan huru hara.
‘’Aksi ini dilakukan sebagai uji terampil Geladi Tugas Tempur (Glagaspur) P1 – P2 oleh Tim Komando Latihan (Kolat) Koarmada II,’’ ujarnya.
Kegiatan Uji Terampil ini, dilaksanakan selama dua hari. Mulai Senin (27/2/2023) sampai Selasa (28/2/2023). (Dzulviqor)
