NUNUKAN – Kasus COVID-19 kembali meningkat di Kabupaten Nunukan. Menurut data hingga hari ini, Senin (21/11) terdapat 14 kasus aktif yang tengah ditangani oleh petugas medis.
Kepala Seksi Kesehatan Masyarakat, Dinas Kesehatan Nunukan, Sabaruddin, mengatakan, 30 persen pasien yang dinyatakan terpapar COVID-19 merupakan ibu hamil.
‘’Mayoritas kasus kita dapatkan dari hasil uji PCR pasien. Metode kita selalu memeriksa kaum rentan dan berisiko agar mendapat penanganan medis lebih intensif saat ada yang terpapar,’’ ujar Sabaruddin.
Ia melanjutkan, dari 14 kasus aktif yang ditemukan, tidak ada gejala yang butuh perhatian ekstra seiring adanya varian baru atau situasi medis urgent lainnya.
Menurutnya, sebagian besar mereka yang dinyatakan positif melakukan isolasi mandiri dengan pengawasan Dinkes.
‘’Kita tidak akan fokus atau bisa secara mendetail mendiagnosa COVID-19 pasien ini varian apa? Termasuk apakah omicron xbb yang terbaru. Yang kita lakukan cukup penanganan medis tepat sesuai prosedur. Karena varian apapun itu, sistem penanganannya sama, metode pemulihan sama, tidak ada yang beda,’’ imbuhnya.
Selain itu, untuk menentukan varian COVID-19 yang diderita pasien, butuh alat laboratorium lengkap sekelas di Kementrian Kesehatan.
Namun faktanya, dari sejumlah sample yang diduga varian omicron yang pernah diminta Kemenkes agar dikirim ke Balitbangkes untuk diteliti pada 2021 lalu, tidak ada satupun jawaban yang diterima Dinkes Nunukan, sampai hari ini.
‘’Garis besarnya, apapun variannya, sistem penanganannya sama. Metode pemulihannya sama, sampai skema Prokesnya juga tidak berbeda. Kita terus memantau eskalasi kasus untuk menentukan tindakan sesuai level dari status COVID-19 di Nunukan,’’ tegasnya. (Dzulviqor)