NUNUKAN – SMAN 2 Nunukan, terpaksa ‘mengorbankan’ ruang laboratorium Fisika dan Kimia, untuk mengakomodir calon siswa yang tidak tertampung dalam Pendaftaran Peserta Didik Baru (PPDB) tahun ajaran 2022 / 2023.
Kepala Sekolah SMAN 2 Nunukan, Merry Padang, mengatakan kebijakan dimaksud dilakukan untuk memenuhi atensi Dinas Pendidikan Provinsi Kaltara.
‘’Terus terang, ini sebuah kerugian bagi SMAN 2 Nunukan. Apalagi penambahan kelas pernah kita usulkan sebelumnya, namun tidak disetujui Provinsi. Lalu begitu proses PPDB selesai, mengapa ada kebijakan seperti ini?,’’ ujarnya, Senin (18/7).
Dampak dari kebijakan tersebut, sistem aplikasi menjadi error, pasalnya terjadi penambahan rombongan belajar (rombel) sebanyak 36 siswa yang tidak terakomodir pada PPDB 2022.
Dampak lain yang ditimbulkan adalah sekolah tersebut akan terkendala dalam mengoptimalkan talenta siswa dibidang sains dan teknologi khsususnya pelajaran biologi, kimia dan fisika.
‘’Kami harus menunda prestasi dibidang tersebut, karena ruangan diubah jadi kelas. Padahal kami mendapat bantuan pusat untuk peralatan kimia, fisika dan biologi,’’ imbuhnya.
Selain itu, persiapan untuk mengikuti akreditasi dengan meraih prestasi akademik bidang fisika dan kimia juga akan mengalami hambatan.
‘’Jadi memang ini sebuah kerugian. Tapi ini sudah menjadi kebijakan Provinsi, mau diapa?,’’ katanya. (Dzulviqor)