Site icon Kabar Nunukan

Banjir di Krayan, Puluhan Hektare Sawah Gagal Panen, Empat Jembatan Utama Rusak

NUNUKAN – Puluhan hektare sawah di sejumlah desa di Krayan, Kabupaten Nunukan, Kalimantan Utara, terendam bajir, akibat hujan lebat yang mengguyur selama empat hari berturut – turut, sejak Selasa (19/9/2023) lalu.

Bagian Informasi di Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Nunukan, Muhammad Basir, membenarkan informasi tersebut. Ia mengatakan, sedikitnya empat unit jembatan di Krayan juga mengalami kerusakan parah.

“Sungai Pa’Lutut dan Pa’Bawan meluap, hingga kondisi tinggi muka air maksimal mencapai 2 meter,” ujarnya Jumat (22/9/2023).

Dari catatan BPBD Nunukan, areal sawah yang rusak parah ada di Desa Pa’Kemut dan Desa Pa, Lutut, Kecamatan Krayan Barat, dengan luasan sekitar 30 Ha.

Selanjutnya, di Desa Long Katung dan Desa long Bawan, Kecamatan Krayan Induk, seluas 9 Ha. dan Desa Pa’kubuan, dan Desa Long Umung, Kecamatan Krayan Timur, seluas 15 Ha.

‘’Pemerintah Daerah sudah menetapkan status tanggap darurat untuk penanganan banjir di wilayah Krayan,’’ jelasnya.

Terpisah, Camat Krayan Timur, Liantony, saat dihubungi, menuturkan, saat ini, seluruh kegiatan masyarakat lumpuh total, lantaran ketinggian air di lokasi banjir, mencapai dada orang dewasa.

‘’Semua hanya diam di rumah, tidak bisa kemana mana, apalagi akses penghubung kecamatan juga rusak akibat banjir,’’ tuturnya.

Liantony menyebut, ada 4 jembatan utama yang rusak, dua diantaranya adalah jembatan gantung.

Akibat rusaknya jembatan, jalur ekonomi masyarakat juga terhenti, dan menjadi ancaman dalam distribusi bantuan atau barang-barang kebutuhan bagi masyarakat setempat.

‘’Kita hanya bisa berharap banjir segera surut. Dan pemerintah melakukan sejumlah perbaikan dan memberi solusi dari keterisoliran. Kalau jembatan dan jalanan cepat diperbaiki, pasokan segala macam kebutuhan masyarakat juga bukan masalah berarti lagi,’’ sebutnya.

Liantony mengatakan, pihaknya belum dapat mengkalkulasikan jumlah kerugian yang timbul akibat banjir ini.

Fokus utama yang dilakukan, memastikan kondisi korban banjir serta membantu warga yang butuh evakuasi.

‘’Banjir kali ini, kerugiannya cukup besar. Karena kita warga Krayan baru selesai musim tanam padi. Puluhan hektar sawah kami, sudah pasti gagal panen,’’ kata Liantony. (Dzulviqor)

Exit mobile version