Site icon Kabar Nunukan

Antrean Warga Transmigran SP 5 Sebakis di Pustu, Impian yang Terkabul Setelah Menunggu 13 Tahun Lamanya

NUNUKAN – Warga transmigran di Satuan Pemukiman (SP) 5, Sebakis, Kelurahan Nunukan Barat, Kabupaten Nunukan, Kalimantan Utara, akhirnya dapat mengakses layanan kesehatan, pasca dioperasikannya, Puskesmas Pembantu (Pustu) di wilayah tersebut.

‘’Wajar kalau masyarakat sangat antusias. Sejak ada program transmigran pada 2010 lalu, baru kali ini mereka mendapat pelayanan kesehatan di Pustu yang baru kita resmikan,’ ’ujar Lurah Nunukan Barat, Julziansyah, Rabu (13/9/2023).

Sejak ada penempatan tenaga kesehatan (nakes) bidan dan seorang perawat di Pustu tersebut, warga tidak berhenti datang untuk memeriksakan diri, sekaligus berobat.

Beroperasinya Pustu, merupakan sebuah harapan yang terkabul setelah 13 tahun.

‘’Pokoknya ramai itu Pustu. Senangnya warga luar biasa. Makanya waktu jauh-jauh hari ada kabar kalau Pustu segera difungsikan, warga suka rela membersihkan Pustu dan berharap nakesnya nyaman tinggal disini,’’ kata Jul.

Selama ini, sambung Jul, apabila warga SP 5 Sebakis menderita sakit dan mengharuskan mereka mendapat pertolongan medis, mereka harus berobat ke desa sebelah, dengan jarak sekitar 2 jam, dan kondisi jalan sangat buruk.

Bahkan, bagi ibu hamil di SP 5 Sebakis, takut mengambil risiko untuk memeriksakan kandungannya ke Puskesmas.

‘’Tapi sekarang Alhamdulillah, sudah ada Pustu di SP 5. Masyarakat bisa berobat lebih dekat dan tidak harus menempuh jalanan rusak untuk mendapat layanan medis,’’ imbuh Jul.

Jul mengungkapkan, alasan dibalik baru adanya layanan nakes di Pustu SP 5, dikarenakan asset bangunan adalah milik Pemprov Kaltara.

Sehingga, Pemkab Nunukan, tidak berani menugaskan nakesnya dalam kurun waktu yang lumayan lama.

Padahal, ada sekitar 230 KK yang menghuni areal transmigran SP 5 Sebakis.

‘’Jangan ditanya kenapa dulu Pemkab tidak berkoordinasi dan menjelaskan secara rinci kondisi SP 5 ke Pemprov, atau alasan lain. Saya tidak mau masuk ke ranah itu. Yang penting sekarang, Pustu sudah ada, dan masyarakat sudah terlayani dalam bidang kesehatannya,’’ jawab Jul.

Jul berterus terang, masih cukup banyak pekerjaan rumah yang harus diselesaikan terkait SP 5 Sebakis.

Persoalan pendidikan, air bersih, listrik dan kendala akses jalan, masih membuat SP 5 sebagai wilayah terisolir, dan butuh perjuangan.

Beruntung, di wilayah ini, ada perusahaan batu bara PT HME, yang bisa dimintai untuk lebih memperhatikan SP 5 Sebakis.

‘’Saat ini ada pembuatan sumur bor yang dilakukan perusahaan untuk menjamin ketersediaan air bersih masyarakat. Semoga selanjutnya ada program lain yang manfaatnya dirasakan langsung oleh warga SP 5,’’ harap Jul. (Dzulviqor)

Exit mobile version