NUNUKAN – Lapangan sepak bola Desa Atap, Kecamatan Sembakung, Nunukan, Kalimantan Utara, dipenuhi masyarakat, khususnya ibu ibu yang mengantre sembako murah dan pengobatan gratis, Jumat (7/6/2024).
Program pasar murah di wilayah ini, sangat membantu masyarakat dalam pemenuhan kebutuhan pokok mereka.
Selama ini, masyarakat pelosok perbatasan RI – Malaysia ini, harus mencukupi keperluan dapur mereka dengan barang barang yang didatangkan dari Kota Tarakan, atau melalui perdagangan tradisional Indonesia – Malaysia.
‘’Dari pagi kami datang kesini mengantre. Kita senang sekali kalau ada pasar murah begini. Antrean begini jarang terjadi. Biasa kami hanya kumpul kalau ada acara adat dan hajatan,’’ ujar salah satu ibu warga Desa Atap, Ramlah, saat ditanyai wartawan.
Ramlah, membeli dua paket sembako, berisi 1 Kg tepung, 1 Kg gula, 1 liter minyak goreng, dan 3 bungkus mie instan seharga Rp 50.000.
Harga tersebut, dikatakan jauh lebih murah dari harga pasaran di Kecamatan Sembakung.
Ramlah mengatakan, biasanya, mie instan dibeli dengan harga Rp. 4000 perbungkus, di pasar murah, bisa mendapatkan harga Rp 3000.
Minyak goreng yang biasanya dibanderol Rp 20.000/liter, didapat dengan harga Rp 7000.
Tepung Terigu, dihargai Rp 10.000 dari harga normal Rp 10.000. Begitu juga dengan gula pasir yang dibeli seharga Rp 15.000, selisih Rp 3000 dari harga normal.
‘’Kalau bisa beli banyak, kita mau juga pakai stok. Kalau ditanya maunya kami, ndak usahlah tiap minggu, tiap bulanlah ada pasar murah. Gembira kami semua ini,’’ kata Ramlah.
Warga lain, Minari, juga mengamini ucapan Ramlah. Selama ini, warga Desa Atap, selalu menjadi korban banjir kiriman Malaysia, yang membuat sawah, kebun, dan usaha ternak mereka hilang.
Untuk memenuhi kebutuhan sehari hari, mayoritas masyarakat mencari ikan, udang atau kepiting sungai, untuk dikonsumsi dan sebagian dijual.
‘’Itu saja kerja suami kami, kalau dapat ikan dijual, hasilnya beli sembako yang harganya lebih mahal dari pasar murah bapak bapak tentara ini. Kalau ditanya mau, ya semua masyarakat mau terus ada pasar murah,’’ kata Minari.
Antrean Sembako, dibuat tak membosankan bagi masyarakat, karena Kodim 0911/Nunukan juga menyediakan pengobatan gratis sekaligus intervensi stunting di wilayah pelosok.
Meski datang pagi pagi, masyarakat bisa lebih dulu memeriksakan kesehatannya ke para petugas medis.
Komandan Kodim 0911/Nunukan Letkol. Inf. Albert Frantesca Hutagalung, menegaskan, kehadiran TNI di pelosok RI, menjadi bukti perhatian dan kepedulian tentara dengan warga di tapal batas.
‘’Kita hadir untuk membantu membangun infrastruktur yang dibutuhkan, memberikan edukasi dan ilmu tentang wawasan kebangsaaan. Kita datangkan dokter, kita geser alat USG, kita hadirkan obat obatan agar ibu ibu hamil melahirkan bayi sehat yang bebas stunting. Kita juga membuka pasar murah, sebagai bentuk perhatian kami karena selama ini mereka kesulitan mendapat sembako murah,’’ kata dia.
Sementara itu, Wakil Bupati Nunukan, Hanafiah, mengucap syukur karena TNI telah membantu Pemerintah Daerah dalam menangani masalah masalah urgen yang biasanya membutuhkan birokrasi panjang untuk mengatasinya.
Diantaranya adalah intervensi stunting, serta pemenuhan sembako murah.
Hanafiah memberikan apresiasi setinggi tingginya kepada Mabes TNI, Korem, dan Kodim 0911/Nunukan yang menjatuhkan pilihan TMMD di Desa Atap.
‘’Perlu diketahui bersama, saat ini angka stunting di Kabupaten Nunukan menurun di angka 15,8 persen. Kita optimis bisa mencapai angka 14 persen, dengan sinergitas dan antusiasme masyarakat,’’ ujar Hanafiah.
Untuk diketahui, program TMMD ke 120, di wilayah perbatasan, resmi dimulai Rabu (8/5/2024), dan ditutup pada Jumat (7/6/2024).
Upacara penutupan TMMD, dipimpin Danrem 092/Maharajalila, Brigjend TNI Adek Chandra Kurniawan.
Brigjen TNI Adek Kurniawan menegaskan, tujuan dilaksanakannya TMMD, adalah untuk membantu Pemda meningkatkan akselerasi pembangunan di daerah, dalam rangka kepentingan pertahanan, serta tetap terpeliharanya kemanunggalan TNI – Rakyat.
‘’Kemanunggalan ini, merupakan aktualisasi peran TNI dalam mewujudkan seluruh potensi wilayah dan masyarakat sebagai pendorong kemajuan bangsa, yang bermuara pada terbentuknya kekuatan pertahanan nasional yang kokoh,’’ tegasnya.
Adapun sejumlah kegiatan yang dilaksanakan, antara lain, pembukaan badan jalan sepanjang 2.150 meter.
Pengerasan badan jalan sepanjang 5.400 meter. Pembuatan siring kanan-kiri jalan sepanjang 1.090 meter.
Penimbunan sirtu sepanjang 545 meter. Pembuatan gorong-gorong/plat duiker 11 unit. Penimbunan badan jalan sepanjang 400 meter.
Pembuatan drainase sepanjang 442 meter. Pembuatan sumur bor 12 unit. Pembukaan lahan pangan dengan luasan hampir 5 Ha.
Pembangunan1 unit Posyandu, 3 unit MCK, dan satu unit perbajkan Rumah Tidak Layak Huni (RTLH).
Selanjutnya, Rehab Pos Kamling 4 unit. Pengecatan gereja 1 unit. Rehab Masjid 2 unit. Rehab gudang benih 1 unit.
Pembersihan sungai 2 lokasi. Penanaman 1750 pohon. Pembersihan fasilitas umum 2 lokasi. Pembersihan embung danau 1 lokasi. (Dzulviqor)
