NUNUKAN, KALIMANTAN UTARA – Warga Pulau Sebatik, Nunukan, Kalimantan Utara, akhirnya bisa bernapas lega, pasalnya Petugas Dinas Pemadam Kebakaran (Damkar) berhasil menangkap seekor buaya berukuran sedang pada Jumat, 13 Juni 2025, yang selama ini meresahkan permukiman warga.
Buaya ini sering masuk ke permukiman melalui saluran sungai dan berkeliaran di jalur kapal nelayan.
Bahkan, keberadaannya mengancam keselamatan anak-anak yang biasa berenang di parit.
“Buaya tersebut masuk permukiman warga melalui saluran sungai, berkeliaran di jalur kapal nelayan dan menjadi ancaman bagi warga Kecamatan Sebatik Utara,” ujar Duwi Subakti, Danton Damkar Sektor Sebatik Utara, dalam pesan tertulisnya.
Duwi menambahkan, buaya remaja sepanjang dua meter ini tak jarang muncul di pekarangan rumah warga.
Misi Penangkapan Penuh Tantangan
Merespons laporan warga, petugas Dinas Pemadam Kebakaran segera menyiapkan tali tambang dan besi penjepit. Misi penangkapan ini tidak mudah.
“Awalnya buaya sempat kita tangkap, tapi berhasil lolos dan lari ke anak sungai di Desa Seberang,” tutur Duwi. Air yang keruh menyulitkan proses evakuasi buaya dari dalam air.
Namun, petugas tak menyerah. Kolaborasi Dinas Pemadam Kebakaran Sektor Sebatik Utara dan Sebatik Timur membuahkan hasil.
Mereka membuat simpul hidup sebagai jerat dan melemparkannya berkali-kali ke air. Buaya yang merasa terancam bergerak agresif. Saat ekornya muncul ke permukaan, petugas segera menjeratnya dengan tali.
Perlahan, buaya ditarik ke atas. Beberapa petugas bahkan menutup mata buaya untuk mengurangi pergerakannya.
Buaya Dikembalikan ke Habitat Asli
“Kami segera mengikat mulut buaya, mengikat kakinya, lalu terus menariknya naik ke atas jembatan,” jelas Duwi. “Alhamdulillah, buaya berhasil kita amankan.”
Setelah berhasil ditangkap, petugas Dinas Pemadam Kebakaran membawa buaya tersebut ke perairan perbatasan RI-Malaysia, lokasi yang sangat jauh dari permukiman warga.
“Kita kembalikan ke habitatnya, kita lepaskan di sungai besar yang jauh dari perkampungan,” kata Duwi.
Langkah ini diambil untuk menjauhkan potensi bahaya bagi warga di sekitar permukiman, memastikan keamanan mereka tetap terjaga. (Dzulviqor)