Site icon Kabar Nunukan

Aksi ‘Ajaib’ Wabup Nunukan Dinginkan Demo yang Membara

NUNUKAN, KN – Asap hitam membubung pekat, menelan langit Nunukan yang mendung. Senin (1/9) siang, di depan Gedung DPRD, api dari ban bekas melahap habis kesabaran massa yang berteriak menuntut perubahan. Di tengah lautan massa yang memanas, tiba-tiba muncul sosok tak terduga, Wakil Bupati Nunukan, Hermanus, dengan air mineral di tangannya.

​Hermanus, dengan kaus berkerah putih, masuk ke kerumunan dengan cara paling sederhana, membagikan air mineral kepada para demonstran.

Namun, gestur yang terkesan ‘sepele’ itu justru memantik amarah. Seorang orator, yang diketahui bernama Agung, lantang berseru dari atas mobil komando.

​“Minum dulu airnya, mana tahu diracun,” teriak Agung, nadanya penuh sindiran. “Ini kan dibeli dari uang rakyat. Bagikan ke anggota DPRD saja, mereka kan suka makan uang rakyat!”

​Namun, yang terjadi selanjutnya adalah hal yang tak terduga. Hermanus tidak terpancing emosi. Dengan tenang, ia membuka botol air yang ia bagikan, dan meminumnya di depan mata para demonstran. Gerakan sederhana itu memecah ketegangan.

“Menyampaikan aspirasi rakyat butuh stamina yang bugar dan kepala dingin.” ujar Hermanus.

​Aksi damai yang tak biasa ini lantas menular. Para Polwan yang berjaga langsung bergerak cepat, membawa kotak-kotak kardus berisi air mineral untuk dibagi-bagikan.

Sebuah pemandangan langka, di mana aparat dan demonstran berbagi air di bawah langit yang sama.

​Tuntutan Nasional dan Keresahan Lokal

​Demonstrasi yang digagas oleh Aliansi Peduli Demokrasi ini berjalan kondusif, berkat koordinasi yang ketat dari para mahasiswa dan aliansi masyarakat yang memastikan tidak ada penyusup. Mereka datang dengan serangkaian tuntutan, dari isu nasional hingga keresahan lokal.

Mereka menolak keras rencana tunjangan tambahan anggota dewan, mendesak pengesahan RUU Perampasan Aset, serta menuntut revisi UU Pemilu.

Tak hanya itu, mereka juga mendesak agar kinerja DPR dievaluasi secara menyeluruh.

​Anggota DPRD Nunukan, Gat Khaleb, mengapresiasi cara demo yang beradab ini. Ia bahkan mengambil alih komando sejenak, mengajak semua yang hadir menyanyikan lagu ‘Padamu Negeri’ dan mengheningkan cipta.

Momen ini didedikasikan untuk Affan Kurniawan, pengemudi ojek online yang tewas terlindas mobil taktis polisi saat kerusuhan di Pejompongan, Jakarta Pusat, beberapa hari lalu.

“Hidup Mahasiswa, Hidup Rakyat Indonesia!” seru Gat Khaleb. “Terima kasih atas suara rakyat yang disampaikan. Ini selamanya menjadi kritik bagi kinerja DPRD Nunukan. Kita juga pastikan aspirasi ini sampai ke pusat.”

​Aliansi Peduli Demokrasi juga membawa isu lokal yang mengakar, mulai dari pemerataan fasilitas pendidikan di wilayah terpencil, kenaikan upah buruh, transparansi tata kelola perumahan DPRD, hingga perbaikan layanan kesehatan dan Badan Pertanahan Nasional (BPN) Nunukan.

​Aksi ini membuktikan, aspirasi bisa disampaikan dengan cara yang damai, dengan kepala dingin, bahkan di tengah kepungan asap dan panasnya api. Sebuah langkah kecil yang membawa angin sejuk di tengah bara demokrasi yang terus membara. (Dzulviqor)

Exit mobile version