NUNUKAN – Sempat mendapat pengecualian untuk tidak melaksanakan Pembelajaran Tatap Muka (PTM) akhirnya sekolah-sekolah yang berada di Kecamatan Nunukan dan Nunukan Selatan mulai menggelar PTM, Kamis (16/9/2021).
Kepala Sekolah SMPN I Nunukan, Rustinigsih mengungkapkan pada hari pertama PTM ditempatnya dilakukan dengan temu kangen sambil mempersiapkan proses belajar mengajar yang mengacu dengan aturan dan pembatasan yang berlaku.
‘’Mulai hari ini, sejumlah sekolah SMP termasuk SMPN I Nunukan mempersiapan semua hal terkait PTM, ini juga karena Kepala Dinas Pendidikan terus mempertanyakan kesiapan sekolah untuk PTM,’’ ujar Rustiningsih.
Dia menjelaskan dari 711 jumlah pelajar SMPN I Nunukan ada sekitar 156 pelajar yang hadir pada hari pertama PTM ini digelar.
Mereka yang hadir merupakan pelajar yang sudah mendapatkan vaksinasi yang dibuktikan dengan sertifikat vaksin.
Bagi pelajar SMPN I Nunukan yang belum divaksin, pihaknya berupaya agar muridnya bisa mengikuti program serbuan vaksinasi massal.
‘’Jadi selain PTM, belajar daring masih tetap kami lakukan untuk mereka yang belum vaksin. kita juga sudah berkoordinasi dengan Dinas Kesehatan dan instansi yang menggelar vaksin massal agar memprioritaskan para pelajar supaya bisa segera ikut PTM,’’ katanya.
Lebih lanjut Rustiningsih menyampaikan ada sekitar 99 pelajar SMPN I Nunukan yang menolak untuk menerima vaksin COVID-19.
Penolakan tersebut disebabkan berbagai alasan, ada yang takut jarum suntik, faktor orang tua yang tidak setuju, dan alasan-alasan yang harus dijawab dengan edukasi lebih intens.
‘’Kita sudah mendata pelajar pelajar kita yang belum vaksin, bagaimanapun itu perlu karena menjadi syarat PTM. Kita akan lakukan pendekatan sosial dan mengedukasi mereka akan pentingnya vaksin,’’jelasnya.
Pernyataan Dinas Pendidikan
Sementara itu, Kepala Bidang Pendidikan Dasar pada Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Nunukan, Widodo membenarkan dua kecamatan di pulau Nunukan telah mulai menggelar PTM.
Selain SMPN I Nunukan, sejumlah sekolah SMP Negeri di Nunukan juga mulai membuka PTM, diantaranya SMPN 2 Nunukan, serta SMPN 1 Nunukan Selatan.
‘’Kita berlakukan sesuai ketentuan yang ada, maksimal 50 persen kapasitas kelas dan durasi waktu belajar juga paling dua jam, jadi benar-benar dikompres pelajarannya dari waktu normal 8 jam. Semua dengan prokes ketat,’’ tegasnya.
Widodo menegaskan dimulainya PTM untuk Kecamatan Nunukan dan Nunukan Selatan diputuskan setelah melakukan rapat tekhnis berbagai sektor.
Untuk memastikan PTM berjalan lancar, Dinas Pendidikan terus melakukan pemantauan dan akan sering melakukan evaluasi agar tidak kecolongan di masa pandemi COVID-19 masih cukup mengkhawatirkan khususnya di Kecamatan Nunukan dan Nunukan Selatan.
‘’Sebelumnya belum dibolehkan membuka PTM untuk Nunukan dan Nunukan Selatan. Makanya untuk sementara ini masih pelajar yang sudah vaksin yang boleh PTM. Kita terus lakukan pemantauan, dan memastikan Protokol Kesehatan diberlakukan sesuai aturan,’’ katanya.
Dari berbagai pemantauan dan evaluasi yang dilakukan, Dinas Pendidikan Nunukan belum mendapati laporan adanya masalah kesehatan ataupun kendala yang terjadi.
‘’Alhamdulillah saat ini 21 Kecamatan yang ada di Kabupaten Nunukan sudah mulai PTM. Kita berharap semua berlangsung kondusif, tidak ada sebaran wabah dan pembelajaran bisa kembali normal,’’ harapnya. (Dzulviqor)